KEBIJAKAN EKSPOR

Menkeu Instruksikan DJBC Bantu Ekspor Jamu dan Obat Herbal

Dian Kurniati | Sabtu, 05 Desember 2020 | 07:01 WIB
Menkeu Instruksikan DJBC Bantu Ekspor Jamu dan Obat Herbal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Youtube Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) membantu ekspor jamu dan obat herbal di tengah pandemi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan jamu dan obat-obatan herbal memiliki potensi pasar yang luas seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat terhadap multivitamin dan suplemen untuk mencegah Covid-19. Apalagi, tren gaya hidup kembali ke alam juga tengah populer pada masyarakat global.

"Tidak hanya yang besar-besar, tapi juga eksportir kecil, sehingga kami mampu membantu inovasi dan entrepreneurship termasuk para pengusaha jamu obat tradisional," katanya dalam Webinar bersama Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Senin (30/11/2020).

Baca Juga:
Jaga Keamanan Laut, Kemenkeu Atur Pembentukan Subpangkalan Operasi

Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah memberikan berbagai insentif pajak agar pelaku usaha, termasuk di bidang jamu dan obat herbal, bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Insentif pajak tersebut meliputi pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 impor, potongan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 50%, serta percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) hingga 31 Desember 2020.

Sementara pada pelaku usaha jamu dan obat tradisional yang berskala UMKM, pemerintah memberikan insentif PPh Final DTP, dari yang dipungut 0,5%. Pemerintah juga memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk terhadap bahan baku atau permesinan yang masih perlu diimpor.

Baca Juga:
Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Selain itu, terdapat dukungan agar pelaku industri jamu dan obat herbal menggencarkan kegiatan riset untuk mengembangkan kualitas dan efektivitas produknya. Dia juga merilis insentif pengurangan pajak bagi sektor usaha yang melakukan kegiatan dan pengembangan hingga 300%.

Jika kualitas dan efektivitas obat herbal semakin baik, Sri Mulyani meyakini pangsa pasarnya juga akan meluas. Demi memudahkan ekspor, pemerintah telah mengintegrasikan sistem logistik agar semakin cepat dan efisien.

"Dukungan logistik itu sangat penting, terutama kalau ini produk yang mudah rusak, di mana kualitas handling menjadi sangat penting," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Bea Cukai Ungkap 3 Cara Agar Terhindar dari Penipuan Berkedok Petugas

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) selalu siap membantu pelaku industri jamu yang ingin mengekspor produknya.

Bantuan itu mencakup sisi permodalan hingga sisi yang lebih teknis agar jamu dan obat herbal menembus pasar-pasar ekspor yang tradisional maupun nontradisional.

Sri Mulyani menyebut saat ini ada lebih dari 1247 industri jamu dan obat herbal yang sebagian besar masih berskala kecil. Jika para produsen jamu dan obat herbal bisa mengekspor produknya, dia meyakini pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19 akan semakin cepat. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

05 Desember 2020 | 19:43 WIB

setuju sih harusnya juga dibarengi kerjasama dengan kementrian lain seperti pariwisata sekalian mempromosikan Indonesia juga

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:30 WIB PMK 132/2024

Jaga Keamanan Laut, Kemenkeu Atur Pembentukan Subpangkalan Operasi

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Kamis, 09 Januari 2025 | 18:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Ungkap 3 Cara Agar Terhindar dari Penipuan Berkedok Petugas

Kamis, 09 Januari 2025 | 18:00 WIB BEA CUKAI TELUK BAYUR

Sisir Pasar-Pasar, Bea Cukai Sita 35.000 Rokok Ilegal Tanpa Pita Cukai

BERITA PILIHAN
Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:30 WIB PMK 132/2024

Jaga Keamanan Laut, Kemenkeu Atur Pembentukan Subpangkalan Operasi

Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:00 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Tak Perlu Takut Ancaman Trump, DEN Beberkan Manfaatkan RI Gabung BRICS

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:45 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Harga Eceran Rokok Naik Tapi Cukai Tak Naik, Downtrading Bisa Ditekan

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Validasi Foto pada Coretax Gagal Terus, Harus Bagaimana?

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:15 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Ini Alasan Pemerintah Tak Masukkan Target Cukai Plastik di APBN 2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Beberkan Jumlah WP yang Sudah Berhasil Bikin Faktur Lewat Coretax

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Tangani PNBP, Kemenkeu akan Bentuk Dua Direktorat Baru