EFEK VIRUS CORONA

Duh, Jumlah Pengangguran Bertambah! Ini Data Terbaru BPS

Dian Kurniati | Kamis, 05 November 2020 | 13:58 WIB
Duh, Jumlah Pengangguran Bertambah! Ini Data Terbaru BPS

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan penjelasan mengenai data ketenagakerjaan. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah pengangguran tersebut naik 2,67 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, penambahan pengangguran tersebut juga turut dipengaruhi pandemi Covid-19.

"Bisa dilihat dampak pengangguran berdasarkan lokasi, peningkatan pengangguran di kota jauh lebih tinggi dibanding di desa," katanya melalui konferensi video, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Dalam kesempatan tersebut, Suhariyanto mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 juga naik menjadi sebesar 7,07%. Sementara pada posisi Agustus 2019, persentase TPT sebesar 5,23%.

Pengangguran terbesar terjadi di perkotaan, dengan TPT 8,98%. Sementara di perdesaan, persentase TPT-nya sebesar 4,71%. Dengan catatan ini, Suhariyanto menilai dampak pandemi terhadap lapangan kerja lebih terasa di perkotaan ketimbang perdesaan.

Berdasarkan wilayahnya, TPT tertinggi ada di DKI Jakarta sebesar 10,95%, sedangkan yang terendah ada di Sulawesi Barat yakni 3,32%.

Baca Juga:
BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja naik 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang. Meski demikian, jumlah orang yang bekerja justru turun 310.000 orang menjadi 128,45 juta orang, sedangkan 9,77 juta orang lainnya menjadi pengangguran.

Secara keseluruhan, Suhariyanto menyebut jumlah penduduk usia kerja yang terdampak pandemi pada Agustus 2020 sebanyak 29,12 juta orang.

Jumlah pengangguran karena pandemi Covid-19 tercatat 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 0,76 juta orang, yang tidak bekerja karena Covid-19 1,77 juta orang, serta bekerja dengan pengurangan jam kerja karena Covid-19 24,03 juta orang.

"Khusus untuk survei angkatan kerja pada Agustus, BPS menambahkan beberapa pertanyaan sesuai saran ILO [International Labour Organization] terkait dampak Covid terhadap ketenagakerjaan," ujarnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

05 November 2020 | 22:02 WIB

Meningkatnya kasus pengangguran dan PHK akibat Covid-19 menjadi salah satu hal yang sangat dikhawatirkan di Indonesia, bahkan seluruh dunia. PHK massal menjadi salah satu jalan yang dipilih oleh beberapa perusahaan dan tempat kerja (khususnya di kota besar) agar perusahaan bisa tetap bertahan dan keuangan stabil. Bahkan, ada beebrapa perusahaan yang bangkrut. Hal ini menjadi PR yang harus segera diselesaikan. Namun, untungnya pemerintah mengeluarkan BLT kepada warga yang terkena dampak Covid-19. Dengan begitu, mereka tetap mendapat pemasukan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Penanganan terkait dampak covid harus dilakukan bukan hanya untuk penanganan saat ini, tetapi juga yang akan datang.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Jumat, 15 November 2024 | 11:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Selasa, 05 November 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Selasa, 05 November 2024 | 11:45 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?