UU PPh

Cara Hitung PPh 21 Pegawai Pindah Perusahaan dalam Satu Grup yang Sama

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 03 Desember 2022 | 14:00 WIB
Cara Hitung PPh 21 Pegawai Pindah Perusahaan dalam Satu Grup yang Sama

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk pegawai yang berpindah perusahaan meski dalam satu grup yang sama tidak bisa disambung.

Melalui akun Twitter @kring_pajak, Ditjen Pajak (DJP) menjelaskan hal tersebut dikarenakan perusahaan yang hanya dalam satu grup yang sama bukan berarti merupakan satu entitas yang sama. Dengan demikian, pegawai dianggap telah berpindah ke pemberi kerja yang berbeda.

“Tidak bisa disambung ya, karena perusahaan dalam satu grup bukanlah satu entitas yang sama. Jadi pemberi kerjanya sudah berbeda,” tulis DJP, dikutip pada Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Adapun DJP menambahkan, lain hal nya jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan pusat dan cabang. Perusahaan pusat dan cabang dianggap sebagai satu entitas yang sama. Oleh sebab itu, perhitungan PPh 21-nya dapat disambung.

“Jika masih dalam satu perusahaan [pusat-cabang] maka bisa disambung. Jika berbeda, bukti potong dibuat masing-masing,” jelas DJP.

Kemudian, DJP juga menjelaskan skema pemotongan PPh 21 bagi pegawai yang berpindah tempat kerja tersebut. Pemberi kerja yang lama harus membuat bukti potong saat pegawai berhenti bekerja. Sementara itu, pemberi kerja baru harus menghitung PPh 21 menyesuaikan aturan yang tercantum pada Lampiran PER-16/PJ/2016.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

“Di pemberi kerja yang lama seharusnya dibuatkan bukti potong pada saat pegawai berhenti bekerja, nanti di pemberi kerja baru, penghitungan PPh pasal 21 nya disesuaikan dengan case pegawai mulai bekerja pada tahun berjalan. Silakan mengacu pada lampiran PER-16/2016 ya,” jelas DJP.

Hal ini dijelaskan DJP untuk merespons pertanyaan yang diajukan oleh wajib pajak. Wajib pajak bertanya terkait ketentuan pemotongan PPh Pasal 21 atas pegawai yang melakukan perpindahan tempat kerja dalam satu grup yang sama.

“Jadi, ini perusahaan dalam grup yang sama. Misal di grup Asto, semisal antara Januari - Maret dia [pegawai] dipekerjakan di PT Asto Distribusi. Kemudian, bulan April - Desember dipindah ke PT Asto Manufaktur. Itu kan 2 pemotong pajak yang beda. Nah, apakah bisa disambung [perhitungan PPh 21nya]?” tanya wajib pajak kepada DJP. (Fauzara Pawa Pambika/sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Fajarmono 05 Desember 2023 | 10:55 WIB

jadi utk pindah dr cabang ke pusat, dgn npwp berbeda, tetap bisa diteruskan ya? jadi tidak perlu dihitung ulang saat pindah ke pusat?

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?