KPP PRATAMA SINTANG

WP Punya Tunggakan Pajak, Juru Sita Adakan Sosialisasi STP

Redaksi DDTCNews | Selasa, 03 Desember 2024 | 13:30 WIB
WP Punya Tunggakan Pajak, Juru Sita Adakan Sosialisasi STP

Ilustrasi.

NANGA PINOH, DDTCNews - Juru sita pajak negara dari KPP Pratama Sintang memberikan sosialisasi kepada wajib pajak terkait dengan Surat Tagihan Pajak (STP) di ruang konsultasi KP2KP Nanga Pinoh pada 19 November 2024.

Juru sita pajak negara (JSPN) dari KPP Pratama Sintang Renaldy mengatakan sosialisasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menunaikan kewajiban pajak, khususnya terkait dengan tunggakan wajib pajak.

“Tunggakan pajak ini karena ada keterlambatan pelaporan pajak Pak,” katanya kepada salah seorang wajib pajak di KP2KP Nanga Pinoh dikutip dari situs web DJP, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Renaldy juga menyerahkan beberapa dokumen STP kepada wajib pajak dan menjelaskan tiap-tiap jenis keterlambatan pelaporan pajaknya. Dia berharap tunggakan pajak tersebut dilunasi sehingga tagihan pajak milik wajib pajak tidak menumpuk.

“Diharapkan dapat segera dilunasi tagihan pajaknya ya Pak. Nanti saya bantu buatkan kode billing-nya,” tuturnya.

Setelah itu, Renaldy juga memberikan asistensi mengenai pencetakan kode billing atas STP tersebut. Setelah dicetak, juru sita menyerahkan kode billing kepada wajib pajak dan menyarankannya untuk segera melakukan pembayaran di kantor pos atau bank.

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

KPP Pratama Sintang, sambungnya, berharap makin banyak wajib pajak yang dapat melaporkan pajak tepat waktu sehingga wajib pajak tak memiliki utang atau tunggakan pajak dikarenakan keterlambatan pelaporan pajak.

STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda. Penerbitan STP berdasarkan pada hasil penelitian data administrasi pajak, hasil pemeriksaan, atau hasil pemeriksaan ulang.

Berdasarkan Pasal 19 PMK 80/2023, STP diterbitkan paling lama 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP