LAPORAN WORLD BANK

World Bank Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Tahun Ini Menjadi Minus 2%

Dian Kurniati | Selasa, 29 September 2020 | 10:53 WIB
World Bank Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Tahun Ini Menjadi Minus 2%

Ilustrasi. (Bank Dunia)

JAKARTA, DDTCNews—World Bank kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini pada kisaran -1,6% hingga -2,0% dari sebelumnya 0% seiring dengan tekanan ekonomi yang ditimbulkan dari pandemi virus Corona.

Kepala Ekonom World Bank untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo mengatakan Corona menyebabkan dampak yang berat di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Menurutnya, kontraksi ekonomi tersebut terlihat dari berbagai sektor.

"Covid-19 memiliki dampak yang panjang dan inklusif, sehingga mengganggu investasi, sumber daya manusia, dan produktivitas," katanya melalui konferensi video, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Proyeksi World Bank kali ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan Juni lalu. Saat itu, World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada pada posisi 0%.

Pandemi Corona juga menyebabkan tiga guncangan bagi negara berkembang di Asia-Pasifik, berupa masalah kesehatan, dampaknya terhadap perekonomian, serta efek resesi global yang diakibatkan oleh krisis.

Proyeksi tersebut juga tertuang dalam Laporan Ekonomi World Bank untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober, bertajuk ‘From Containment to Recovery’.

Baca Juga:
Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

Meski demikian, Aaditya menilai masih ada peluang ekonomi Indonesia akan pulih dengan pertumbuhan 4,4% pada 2021. Dalam skenario yang lebih buruk, proyeksi pertumbuhannya mencapai 3%.

Dia menilai pemerintah bisa melakukan berbagai upaya untuk menahan kontraksi ekonomi di antaranya memperbesar stimulus dunia usaha. Menurut Bank Dunia, stimulus yang ada saat ini baru dinikmati oleh kurang dari 10% pelaku usaha di Indonesia.

"Di Indonesia, sebagian besar perusahaan tidak mengetahui adanya dukungan ini," ujar Aaditya.

Di lain pihak, Pemerintah Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan berkisar -1,7% hingga 0,6% tahun ini. Untuk kuartal III/2020, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar -2,9% hingga -1%. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan