DAFTAR NEGATIF INVESTASI

Wah, Hipmi Minta Paket Ekonomi XVI Dicabut

Redaksi DDTCNews | Rabu, 21 November 2018 | 11:11 WIB
Wah, Hipmi Minta Paket Ekonomi XVI Dicabut

Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia (Foto: Kemendikbud)

JAKARTA, DDTCNews—Paket kebijakan ekonomi jilid XVI yang dirilis pemerintah dikritik Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), salah satunya soal relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Hipmi meminta paket tersebut dicabut.

Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan Hipmi mendukung sepenuhnya terobosan yang dilakukan pemerintah. Namun begitu, pemerintah diminta meninjau kembali paket kebjiakan tentang relaksasi DNI, terutama yang terkait dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Paket kebijakan ekonomi ke XVI ada tiga, tax holiday, peningkatan devisa hasil ekspor (DHE), dan penarikan 54 item Daftar Negatif Investasi (DNI). Untuk tax holiday dan DHE, Hipmi setuju. Tapi untuk penarikan DNI, apa pun alasannya, Hipmi tidak setuju,” ujar Bahlil dalam siaran pers, Selasa (20/11).

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Dia mengatakan dalam DNI itu ada investasi UMKM yang diperbolehkan untuk asing. Padahal, UMKM adalah pahlawan terakhir yang menjaga perekonomian nasional. Hal itu sudah dibuktikan saat krisis ekonomi melanda tahun 1998, di mana yang menyelamatkan ekonomi adalah sektor UMKM.

Ia curiga kementerian terkait tidak berkoordinasi dengan sebelum mengeluarkan pengumuman masalah 54 daftar negatif investasi. “Saya curiga ini dilakukan tanpa koordinasi teknis khusus bagian DNI dengan pak Presiden. Ini menurut kecurigaan saya, sehingga menurut saya hal ini perlu dicabut.”

Ia mencotohkan bukti keberpihakan Jokowi terhadap UMKM adalah pemerintah telah menurunkan bunga bank dari 22% menjadi 7%, membuat Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan dari Rp5 juta menjadi Rp25 juta. Selain itu, Jokowi juga memangkas tarif pajak dari 1% menjadi 0,5% bagi UMKM.

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Menurutnya, sambung Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional Pendukung Jokowi-Maruf Amin ini, negara harus hadir untuk mengayomi para UMKM dari serangan investor asing. Hipmi merasa terpanggil, sebab anggotanya itu 98% UMKM.

“Saya inikan pernah UMKM. Saya pernah bekerja dengan omzet Rp60 juta, saya pernah merasakan itu, pada tahun 2002-2003. Jadi, sekali lagi Hipmi mengimbau agar segera mencabut poin kebjiakan paket 16 yakni daftar negatif investasi,” tegasnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

BERITA PILIHAN
Sabtu, 08 Februari 2025 | 13:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Gugatan Pajak Akibat Penyitaan Rumah Orang Tua

Sabtu, 08 Februari 2025 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Rumah Ditanggung Negara, Pemerintah Perhatikan Sektor Perumahan

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Wah! DJP Lagi Siap-Siap Kirim Email Blast ke WP Soal Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Mekanisme Pemungutan Pajak Hasil Bumi Kerajaan Majapahit

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:30 WIB MALAYSIA

Pengusaha Minta Perpanjangan Pembebasan Pajak untuk Bus Wisata

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:00 WIB KABUPATEN SUBANG

Tahun Ini Ada Lagi Penghapusan Denda PBB-P2! Jangan Lewatkan

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Januari Deflasi, Pemerintah Tetap Waspadai Lonjakan Inflasi Ramadhan

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:00 WIB WEEKLY TAX NEWS ROUNDUP

Issuance of the Omnibus Regulation to Adjust the Alternative Tax Bases

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:00 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

PMK Sapu Jagat untuk Sesuaikan DPP Nilai Lain dan PPN Besaran Tertentu

Jumat, 07 Februari 2025 | 19:30 WIB PMK 13/2025

Rumah Pindah Tangan Kurang dari Setahun, DJP Bisa Tagih Kembali PPN