KANADA

Waduh! Pegawai Pajak Mogok Kerja, WP di Negara Ini Kena Getahnya

Muhamad Wildan | Rabu, 01 Maret 2023 | 10:30 WIB
Waduh! Pegawai Pajak Mogok Kerja, WP di Negara Ini Kena Getahnya

Ilustrasi.

OTTAWA, DDTCNews - Wajib pajak di Kanada diimbau untuk menyampaikan SPT Tahunan lebih awal. Pasalnya, pegawai otoritas pajak negara tersebut, Canada Revenue Agency (CRA), berpotensi menggelar mogok kerja dalam waktu dekat.

Presiden C&V Income Crystal Volpe mengatakan mayoritas wajib pajak cenderung menyampaikan SPT Tahunan menjelang jatuh tempo.

"Tahun lalu, dalam 2 minggu terakhir masa penyampaian SPT Tahunan, 33% wajib pajak di Kanada masih belum menyampaikan SPT," ujar Volpe, dikutip Rabu (1/3/2023).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk diketahui, Aliansi ASN Otoritas Pajak Kanada atau Public Service Alliance of Canada-Union of Taxation Employees (PSAC-UTE) sedang menggelar voting untuk menjaring suara pegawai CRA terkait dengan mogok kerja. Voting dilaksanakan hingga 7 April 2023.

PSAC-UTE sempat menuntut kenaikan gaji sebesar 8% mulai dari November 2022 dan kenaikan 8% lagi mulai November 2023. Tuntutan ini telah disampaikan oleh PSAC-UTE sejak Juli 2022. Namun, CRA tak merespons tuntutan tersebut.

PSAC-UTE memandang CRA sesungguhnya memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penyesuaian gaji. Namun demikian, negosiasi antara kedua pihak berjalan lambat dan gagal tercapai pada September 2022.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Selain menuntut kenaikan gaji, para pegawai CRA juga menuntut dikembalikannya kebijakan remote work.

Volpe pun mengimbau wajib pajak untuk menyampaikan SPT Tahunan sebelum 7 April 2023. "Mereka merekomendasikan kepada wajib pajak untuk menyampaikan SPT Tahunan sebelum 7 April karena tidak akan ada kebijakan penundaan SPT," ujar Volpe seperti dilansir globalnews.ca.

Setelah 7 April 2023, kualitas pelayanan CRA diekspektasikan bakal menurun akibat kurangnya jumlah pegawai yang menjawab telepon dari wajib pajak dan mengolah SPT yang disampaikan secara manual. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN