CHINA

Waduh, 3 Perusahaan Migas Diperiksa karena Palsukan Faktur Pajak

Syadesa Anida Herdona | Rabu, 26 Januari 2022 | 18:00 WIB
Waduh, 3 Perusahaan Migas Diperiksa karena Palsukan Faktur Pajak

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews – Kabar penghindaran pajak muncul dari Negeri Tirai Bambu, China. Aksi penghindaran pajak ini juga diwarnai tindak kriminal oleh wajib pajak yang terlibat.

Otoritas pajak China menyampaikan terdapat 3 perusahaan independen yang bergerak di bidang oil refinery terbukti memalsukan invoice-nya dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan agar ketiganya tidak membayar pajak pertambahan nilai (PPN) atas penjualan minyak hasil pengolahan.

"Panjin North Asphalt Fuel Co., Liaoning Baolai Bio-Energy Co., dan Panjin Haoye Chemical Co. menerbitkan faktur pajak palsu untuk menghindari sejumlah pajak terutang. Dari faktur pajak tersebut mereka melapor minyak sulingan yang seharusnya dikenai pajak menjadi barang yang dikecualikan dari pengenaan pajak," ujar perwakilan otoritas pajak provinsi Liaoning dalam keterangannya, dikutip Rabu (26/1/2022).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Sebelumnya, perusahaan pelat merah China, PetroChina Co. Ltd., juga mengakui salah satu anak usahanya tengah diperiksa oleh National Audit Office. Pemeriksaan ini dilakukan karena adanya dugaan transaksi jual beli tidak wajar oleh PetroChina.

“Kami bekerja sama dengan baik selama pemeriksaan,” imbuh anak perusahaan PetroChina, China Petroleum Corp.

Dilansir Tax Notes International, salah satu media di China menyebutkan PetroChina melakukan penjualan minyak hasil pengolahan ilegal. Sebanyak 179,5 juta ton minyak mentah impor dijual ke 115 perusahaan pemurnian minyak.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Atas praktik ilegal yang dilakukan PetroChina ini berdampak pada daya saing usaha di China. Tak hanya itu, secara tidak langsung hal tersebut menyebabkan kerugian fiskal nasional dan kerugian penerimaan pajak.

Hingga saat ini belum jelas apakah ada kaitan antara masalah penghindaran pajak yang tengah ditangani otoritas pajak provinsi Liaoning dengan transaksi ilegal yang dilakukan PetroChina. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja