SEKTOR PARIWISATA

Virus Corona Ganggu Ekonomi, Pemerintah Belum akan Beri Insentif Pajak

Dian Kurniati | Selasa, 04 Februari 2020 | 09:02 WIB
Virus Corona Ganggu Ekonomi, Pemerintah Belum akan Beri Insentif Pajak

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah belum berencana memberikan insentif perpajakan untuk sektor pariwisata di Indonesia, meski ada risiko penurunan kunjungan wisatawan China karena virus Corona.

Berbeda dengan Indonesia, negara seperti Singapura dan Thailand justru memberikan insentif bagi sektor pariwisata seiring dengan mewabahnya virus Corona, di antaranya berupa insentif perpajakan.

Pekan lalu, Pemerintah Singapura mengumumkan sejumlah langkah untuk memulihkan ekonomi yang terdampak virus corona. Stimulus itu di antaranya insentif pajak properti, potongan harga, serta diskon retribusi pekerja.

Baca Juga:
Ramai Diminati Investor, Kepercayaan terhadap SBN Ritel Makin Tinggi

Sementara Pemerintah Thailand, ada diskon cukai avtur bagi maskapai agar tetap melayani turis asing. Tak hanya itu, Thailand juga menyiapkan skema pinjaman lunak, penangguhan pembayaran pokok dan bunga selama 6 bukan untuk sektor pariwisata. (rig)

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang mencari solusi atas dampak ekonomi yang ditimbulkan virus corona. Namun, pemberian insentif untuk sektor pariwisata belum masuk dalam prioritas pemerintah.

"Sekarang, bukan terkait insentif. Ini kan terkait dengan virus outbreak. Jadi bukan karena insentif," kata Airlangga di kantornya, Senin (03/02/2020).

Baca Juga:
PPN Tak Seharusnya Dikompensasikan, PKP Bisa Kena Sanksi Kenaikan 75%

Airlangga menambahkan kunjungan wisatawan asing secara global memang tengah menurun lantaran wabah cirus Corona. Meski begitu, pemerintah akan melakukan langkah antisipasi di antaranya dengan menggenjot wisatawan dalam negeri.

Badan Pusat Statistik sebelumnya menyatakan wabah Corona akan memengaruhi kunjungan turis China ke Indonesia. Belum lagi, pemerintah juga menangguhkan sementara fasilitas bebas visa dan visa on arrival untuk turis China.

Sepanjang tahun lalu, sebanyak 2 juta turis China, atau 12% dari total 16,11 juta turis asing datang ke Indonesia. Menurut BPS, kehilangan seperdelapan kunjungan turis China akan mempersulit pemerintah merealisasikan target kunjungan 17 juta turis asing tahun ini.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tersangka Penggelapan PPN Mengaku Kapok Setelah Bayar Denda 300 Persen

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Juni 2024: NPWP Cabang Digantikan NITKU, Pengawasan Diperkuat ke HWI

Sabtu, 28 Desember 2024 | 13:30 WIB ASET KRIPTO

Pengawasan Aset Kripto Resmi Beralih ke OJK Januari 2025

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Barang Keperluan Proyek Pemerintah

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:07 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Hitung Hari sebelum Coretax Resmi Berlaku, PKP Perlu Bikin Sertel Baru

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:00 WIB PERATURAN KEPABEANAN

Aturan Baru terkait Pembukuan di Bidang Bea dan Cukai, Unduh di Sini

Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Perlu WP OP Siapkan Sebelum Lapor SPT Tahunan