KPP PRATAMA BINTAN

Utang Pajak Rp16 M Tak Dibayar, Puluhan Kendaraan Milik WP Disita KPP

Muhamad Wildan | Minggu, 26 Juni 2022 | 16:00 WIB
Utang Pajak Rp16 M Tak Dibayar, Puluhan Kendaraan Milik WP Disita KPP

Suasana kegiatan penyitaan oleh KPP Pratama Bintan. (foto: DJP)

BINTAN, DDTCNews – KPP Pratama Bintan kembali melakukan penempelan segel sita atas aset milik penunggak pajak dengan didampingi oleh pihak kepolisian dan kelurahan setempat.

Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan KPP Pratama Bintan Getsemany Liberty mengatakan KPP sebenarnya sudah menempelkan segel sebanyak 2 kali, tetapi kerap kali dilepas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"KPP Bintan melakukan penempelan kembali segel sita sambil menunggu proses lelang," katanya, dikutip dari laman resmi DJP, Minggu (26/6/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Getsemany menjelaskan proses lelang sebelumnya sudah dilakukan. Meski demikian, pelaksanaan lelang tersebut ditunda karena wajib pajak melakukan upaya hukum hingga tingkat kasasi.

Dalam putusannya, Mahkamah Agung pun menyatakan menolak permohonan wajib pajak sehingga proses sita dan lelang dapat dilanjutkan kembali.

Aset-aset milik penunggak pajak yang disita berupa puluhan unit kendaraan bermotor hingga 2 bidang tanah/bangunan. Wajib pajak diketahui memiliki tunggakan pajak hingga Rp16,2 miliar.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Kokoh menuturkan penyegelan aset wajib pajak kali ini telah diawali dengan penerbitan surat paksa hingga pelaksanaan gijzeling atau penyanderaan terhadap wajib pajak.

Berkaca pada kasus ini, ia pun berharap wajib pajak untuk segera melunasi utang pajaknya. Wajib pajak yang memerlukan informasi mengenai tata cara pelunasan pajak dapat melakukan konsultasi ke KPP. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN