AMERIKA SERIKAT

Usulan Pajak Mariyuana Menguat

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 Juli 2016 | 11:01 WIB
Usulan Pajak Mariyuana Menguat

LOS ANGELES, DDTCNews - Dewan pengawas Los Angeles (LA) berencana mengajukan pengenaan pajak atas produksi mariyuana pada pemungutan suara November mendatang. Nantinya penerimaan pajak mariyuana ini digunakan untuk membantu pemerintah dalam membiayai pembangunan rumah bagi para tuna wisma.

Salah satu dewan pengawas Mark Ridley Thomas menyampaikan, perusahaan yang memproduksi atau mendistribusikan mariyuana dan produk-produk sejenisnya akan dikenakan tarif pajak 10% dari penghasilan kotornya.

“Tarif ini akan berlaku untuk keperluan medis yang menggunakan mariyuana dalam pengobatan dan juga industri mariyuana yang tujuannya hanya untuk hiburan semata,” jelasnya.

Baca Juga:
Bukan 60%, Trump Siapkan Bea Masuk 10% Atas Barang Impor China

Dinas layanan perumahan LA mencatat sekitar 47 ribu orang kehilangan tempat tinggalnya, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah berencana untuk menganggarkan biaya US$100 juta untuk pembangunan rumah bagi para tuna wisma.

Sebelumnya, dewan pengawas telah mengajukan beberapa opsi untuk menambah jumlah penerimaan, salah satunya dengan mengejar pajak penghasilan dari orang-orang kaya. Namun opsi tersebut tidak mendapat dukungan dari para dewan pengawas.

“Analis LA memperkirakan akan membutuhkan dua pertiga dari suara mayoritas untuk menyukseskan terlaksananya rencana pengenaan pajak atas produksi mariyuana,” tambahnya.

Baca Juga:
Bakal Pungut Bea Masuk, Trump segera Bentuk External Revenue Service

Dewan pengawas menargetkan akan memperoleh penghasilan hingga US$130 juta atau Rp1,7 triliun dalam setahun atas pajak mariyuana, namun secara optimis dewan pengawas meyakini sedikitnya akan meraih US$13 juta atau 10%nya yang berasal dari industri medis, sedangkan sisanya tergantung dari seberapa banyak penjual ilegal yang ingin melegalkan usahanya.

Selain untuk membangun rumah bagi para tuna wisma, seperti dilansir latimes.com, sebagian pendapatan yang diterima dari pajak mariyuana ini juga akan disalurkan untuk membiayai layanan kesehatan mental dan perawatan penyalahgunaan zat-zat berbahaya.

Diperkirakan pengenaan pajak atas produksi mariyuana baru bisa efektif berlaku pada 2018, karena secara legal izin untuk menjual mariyuana baru diperbolehkan minimal pada 1 Januari 2018. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

Rabu, 22 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bukan 60%, Trump Siapkan Bea Masuk 10% Atas Barang Impor China

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China