KEBIJAKAN PAJAK

Usaha Sudah Tidak Aktif? Wajib Pajak Diimbau Ajukan Status Non-Efektif

Redaksi DDTCNews | Minggu, 13 November 2022 | 13:00 WIB
Usaha Sudah Tidak Aktif? Wajib Pajak Diimbau Ajukan Status Non-Efektif

Fungsional Penyuluh Pajak KPP Wajib Pajak Besar Satu Etin Supriatin (kanan bawah).

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak mengimbau wajib pajak untuk mengajukan permohonan untuk ditetapkan sebagai wajib pajak non-efektif (NE) apabila kegiatan usaha sudah tidak aktif demi menghindari sanksi.

Fungsional Penyuluh Pajak KPP Wajib Pajak Besar Satu Etin Supriatin menyebut cara mengajukan permohonan menjadi wajib pajak non-efektif tersebut diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak No. PER-04/PJ/2020.

“Jika tidak memenuhi persyaratan subjektif atau objektif, segera ajukan sebagai WP NE (wajib pajak non-efektif) guna mengurangi beban administrasi dan menghindari denda keterlambatan penyampaian SPT,” katanya dalam Instagram Live, dikutip pada Minggu (13/11/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Berdasarkan Pasal 24 PER-04/PJ/2020, penetapan wajib pajak non-efektif dilakukan oleh kepala Kantor Pelayanan Pajak atau pejabat yang ditunjuk oleh dirjen pajak berdasarkan permohonan wajib pajak atau secara jabatan.

Wajib pajak dapat mengajukan permohonan penetapan wajib pajak non-efektif secara elektronik dan tertulis dengan dilampiri surat pernyataan wajib pajak non efektif dan dokumen pendukung yang menunjukan bahwa wajib pajak memenuhi kriteria sebagai wajib pajak non-efektif.

Jika diajukan secara elektronik, wajib pajak dapat menggunakan aplikasi registrasi, contact center, atau saluran tertentu lainnya. Untuk pengajuan secara tertulis, dapat dilakukan mengunjungi langsung KPP terdaftar atau melalui jasa ekspedisi.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Etin menegaskan proses penetapan wajib pajak non-efektif paling lama dilakukan selama 5 hari kerja. Lalu, kepala KPP atau pejabat yang ditunjuk dirjen pajak memberikan keputusan menerima atau menolak permohonan penetapan wajib pajak non-efektif.

Dia menambahkan khusus untuk pengusaha kena pajak (PKP) yang ingin mengajukan penetapan sebagai wajib pajak non-efektif harus melakukan permohonan pencabutan status PKP terlebih dahulu. Setelah itu, wajib pajak baru bisa mengajukan sebagai penetapan non-efektif.

“Proses penetapan non efektif ini tidak dipungut biaya sepeserpun,” jelas Etin. (Fikri/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja