UNI EROPA

Uni Eropa Desak G20 untuk Ambil Sikap Soal Libra-Facebook

Redaksi DDTCNews | Senin, 07 Oktober 2019 | 11:57 WIB
Uni Eropa Desak G20 untuk Ambil Sikap Soal Libra-Facebook

Ilustrasi. 

BRUSSEL, DDTCNews – Para menteri keuangan Uni Eropa (UE) secara resmi akan menyetujui naskah tentang aturan stablecoins pada pertemuan G20 yang diselenggarakan 17 sampai 18 Oktober mendatang.

Kesempatan itu sekaligus digunakan untuk memberi tahu mitra G20 bahwa peraturan global diperlukan untuk stablecoins seperti Libra milik Facebook. Para menkeu juga akan menyerukan kepada seluruh mitra agar mereformasi aturan pajak digital pada 2020.

“Perkembangan terkini terkait dengan stablecoins dan tantangan regulasi beserta pengawasan multisektornya membutuhkan kerja sama yang lancar dan terpadu di tingkat global,” demikian kutipan dari dokumen yang akan dibahas pada pertemuan G20 di Washington, Minggu (6/10/2019).

Baca Juga:
Transaksi Aset Kripto Naik 3 Kali Lipat Hingga Agustus 2024

Sebelumya pada pertengahan September lalu, Perancis dan Jerman telah mengkritik proyek Facebook. Mereka menyebut proyek yang berkaitan dengan Libra tersebut dapat menimbulkan risiko bagi kedaulatan negara di UE.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa juga menyerukan pengawasan ketat terhadap Libra dan akan mempresentasikan hasil laporannya pada pertemuan G20.

Pada pertemuan itu, para menkeu UE juga akan menegaskan peringatan mereka atas ketegangan perang dagang yang mengganggu ekonomi global. Pasalnya, ketegangan perdagangan saat ini menjadi sumber kekhawatiran dan menempatkan pertumbuhan ekonomi global dalam risiko.

Baca Juga:
Antisipasi Pidana Terkait Aset Kripto, Bappebti Gandeng Kejagung

Selain itu, para menkeu UE juga menekankan perlunya kesepakatan global untuk merombak aturan pajak bagi perusahaan digital. Lebih lanjut, eksekutif UE berujar akan bergerak sendiri jika tidak ada kesepakatan global yang dicapai pada batas waktu yang ditentukan.

Tidak hanya itu, UE juga mendesak langkah yang lebih kuat terhadap penghindaran pajak di tingkat global. Langkah tersebut termasuk aturan pengungkapan wajib bagi perantara pajak, seperti bank dan akuntan, serta sanksi untuk negara tax havens.

Dalam agenda pertemuan itu, seperti dilansir investing.com, UE juga akan memperbarui daftar hitam tax havens. Negara dalam daftar tersebut akan berkurang menjadi sembilan yurisdiksi dengan rencana menghapus Uni Emirat Arab dan Kepulauan Marshall. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 01 Oktober 2024 | 19:05 WIB ASET KRIPTO

Transaksi Aset Kripto Naik 3 Kali Lipat Hingga Agustus 2024

Senin, 30 September 2024 | 14:30 WIB ASET KRIPTO

Antisipasi Pidana Terkait Aset Kripto, Bappebti Gandeng Kejagung

Rabu, 18 September 2024 | 11:55 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Menimbang Land Value Tax sebagai Solusi Mahalnya Properti

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB