UNI EMIRAT ARAB

Uni Emirat Arab Luncurkan Platform Layanan Pajak Terintegrasi

Vallencia | Selasa, 06 Desember 2022 | 17:00 WIB
Uni Emirat Arab Luncurkan Platform Layanan Pajak Terintegrasi

Ilustrasi.

ABU DHABI, DDTCNews – Otoritas Pajak Uni Emirat Arab, Federal Tax Authority (FTA) merilis platform administrasi pajak digital terintegrasi bernama EmaraTax dan sudah dapat diakses wajib pajak melalui perangkat seluler.

Dirjen Pajak Khalid Ali Al Bustani mengatakan peluncuran EmaraTax bertujuan untuk membangun infrastruktur pelayanan digital yang melayani semua kategori pelanggaran. Harapannya, pelayanan digital makin memudahkan wajib pajak.

“EmaraTax merupakan langkah maju yang signifikan dan sejalan dengan arahan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum untuk merangkul teknologi dan membangun infrastruktur digital terintegrasi yang melayani semua wajib pajak,” katanya, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Bustani menambahkan kehadiran platform baru ini menjadi tonggak penting dalam rencana ambisius FTA untuk menjadi otoritas digital terkemuka di sektor pajak. Selain itu, EmaraTax juga menandai kemajuan sistem pajak Uni Emirat Arab (UEA).

Seperti dilansir zawya.com, EmaraTax merupakan aplikasi yang menawarkan solusi cerdas untuk meningkatkan pengalaman wajib pajak. EmaraTax dapat diakses tanpa batas sepanjang waktu ke seluruh pelayanan Otoritas Pajak Federal dari manapun.

Layanan yang disediakan dalam platform baru ini ialah penyampaian SPT dan pembayaran pajak terutang. Selain itu, platform tersebut juga memungkinkan wajib pajak untuk mengirimkan permohonan peninjauan kembali.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan komunikasi antara otoritas dan wajib pajak, FTA juga menggencarkan edukasi tentang fitur utama platform EmaraTax kepada masyarakat. Edukasi ini rencananya akan digelar sepanjang Desember.

FTA juga mengadakan serangkaian seminar harian virtual untuk mensosialisasikan cara menggunakan EmaraTax. Sesi tersebut juga akan diisi dengan pengajaran mengenai cara mengatur ulang kata sandi pendaftaran, penyampaian SPT, membayar PPN, dan lainnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN