Salah satu slide yang dipaparkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak dalam 2 bulan pertama ini mencapai Rp269,02 triliun, turun 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan dari PPh nonmigas sudah tercapai Rp14,26 triliun. Sementara itu, setoran PPN dan PPnBM sudah 13,37% dari target atau Rp108,48 triliun.
"Kalau berharap pertumbuhannya seperti 2022 dan 2023 tidak realistis. Faktanya, kita berada pada baseline tinggi dan tetap terjaga positif dengan kondisi global makin melemah. Jadi, ini sesuatu yang cukup disyukuri," katanya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Selasa (19/3/2024).
Sementara itu, realisasi penerimaan dari PBB dan pajak lainnya mencapai Rp2,02 triliun dan realisasi penerimaan dari PPh migas tercatat Rp11,25 triliun.
Secara lebih terperinci, realisasi setoran PPh badan sudah Rp37,66 triliun dan memberikan kontribusi 16,1% terhadap total penerimaan pajak. Adapun realisasi penerimaan PPh Pasal 21 mencapai Rp43,3 triliun dan berkontribusi sebesar 16,1%.
Selanjutnya, realisasi penerimaan PPN dalam negeri hingga Februari 2024 mencapai Rp62,62 triliun dengan kontribusi 23,3%. Adapun realisasi penerimaan PPN impor tercatat Rp40,84 triliun dengan kontribusi 15,2%.
Meski penerimaan pajak secara neto tercatat turun, lanjut Sri Mulyani, penerimaan pajak secara bruto sesungguhnya masih bertumbuh. Menurutnya, hal tersebut menandakan aktivitas perekonomian masih berjalan normal.
"Kami cukup punya harapan bahwa penerimaan pajak secara bruto itu trennya masih positif. Ini menggambarkan masih punya harapan bahwa ekonomi kita masih berdegup baik, stabil, dan relatif positif," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.