JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data laju inflasi Juni sebesar 0,59% pada Juni 2018. Laju inflasi bulan Juni 2018 lebih tinggi dibandingkan Mei 2018 sebesar 0,37%. Namun, masih lebih rendah ketimbang Juni tahun lalu yang sebesar 0,69%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka inflasi pada periode ramadan dan lebaran tahun ini lebih terkendali dari periode yang sama tahun lalu. Adapun secara tahun berjalan, inflasi mencapai 1,90% dan secara tahunan sebesar 3,12%.
"Ini merupakan angka yang menggembirakan dan kami berikan apresiasi pemerintah dan BI yang bekerja keras dengan pengendalian harga. Sehingga angka inflasi tahunan masih di bawah target pemerintah sebesar 3,5%," katanya di Kantor BPS, Senin (2/7).
Sementara itu, penyumbang inflasi menurut kelompok pengeluaran di dominasi tiga sektor, yakni transportasi, bahan makanan dan makanan jadi.
"Andil inflasi terbesar disumbang oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan kontribusi sebesar 0,26%. Sementara, bahan makanan menyumbang inflasi 0,19% dan makanan jadi sebesar 0,08%," terangnya.
Periode Ramadan dan Idul Fitri menjadi penyebab utama sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi. Komoditas utama penyumbang inflasi di sektor transportasi banyak disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara.
"Sumbangan trasportasi kepada inflasi sangat besar karena periode libur lebaran di mana tarif angkutan udara menyumbang 0,15% dan kemudian diikuti oleh tarif angkutan antarkota sebesar 0,08%," tandas Suhariyanto.
Kemudian, untuk kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi 0,19% di antaranya ikan segar. Pasokan ikan segar berkurang karena terkendala cuaca buruk. Selain itu ayam ras juga mencatat kontribusi ke inflasi bahan makanan sebesar 0,03%. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.