KEBIJAKAN MONETER

Terdorong Utang dan Pajak, Cadangan Devisa Naik

Muhamad Wildan | Jumat, 08 Januari 2021 | 13:59 WIB
Terdorong Utang dan Pajak, Cadangan Devisa Naik

Informasi mengenai cadangan devisa. (Bank Indonesia)

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada Desember 2020 mengalami peningkatan.

Dalam rilis yang disampaikan otoritas moneter, posisi cadangan devisa pada Desember 2020 tercatat mencapai US$135,9 miliar. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi cadangan devisa pada bulan sebelumnya senilai US$133,6 miliar.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tulis BI dalam keterangan resminya, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

BI menjabarkan posisi cadangan devisa pada Desember 2020 setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Indonesia. Posisi cadangan devisa tersebut masih di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2020 terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pajak,” tulis BI.

BI memproyeksikan posisi cadangan devisa ke depan akan tetap memadai. Hal tersebut didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan berbagai kebijakan yang mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Berdasarkan catatan BI, posisi cadangan devisa tampak terus terjaga di atas US$130 miliar sejak Mei 2020 setelah sebelumnya sempat turun hingga US$121 miliar ketika awal pandemi pada Maret 2020.

Pada Maret 2020, cadangan devisa banyak dimanfaatkan otoritas moneter untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang tertekan akibat capital outflow. Kondisi yang terjadi saat itu lebih banyak dipengaruhi kepanikan pada pasar keuangan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN