TURKI

Tekan Inflasi, Erdogan Bakal Pangkas Tarif Pajak dan Naikkan Upah

Muhamad Wildan | Sabtu, 13 November 2021 | 07:00 WIB
Tekan Inflasi, Erdogan Bakal Pangkas Tarif Pajak dan Naikkan Upah

Warga melihat Jembatan Pahlawan 15 Juli, dikenal dengan Jembatan Bosphorus, yang menghubungkan kota di sisi Eropa dan Asia, saat kabut menyelimuti di selat Bosphorus, Istanbul, Turki, Sabtu (6/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas/AWW/djo

ANKARA, DDTCNews - Pemerintah Turki berencana untuk mengurangi beban pajak dan meningkatkan upah para pekerja. Langkah ini diambil untuk mendukung rumah tangga kelas menengah ke bawah.

Stimulus ini diberikan di tengah lonjakan inflasi yang terus mendera perekonomoan Turki dalam beberapa bulan terakhir.

"Dukungan dari sisi fiskal akan diberikan untuk mengkompensasi beban yang ditanggung oleh rumah tangga rentan di tengah inflasi yang hampir mendekati 20%," ujar seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir dailysabah.com, dikutip Sabtu (13/11/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pemberian insentif pajak kepada masyarakat kelas menengah dan bawah dimungkinkan mengingat Turki memiliki ruang fiskal yang cukup lebar. Pada tahun ini, defisit anggaran diperkirakan hanya akan mencapai 3,9% dari PDB.

Adapun kebijakan upah yang akan diterapkan oleh Turki adalah peningkatan upah minimum dengan persentase yang lebih tinggi dari laju inflasi. Tak hanya itu, gaji ASN juga akan ditingkatkan.

"Kebijakan sedang dirumuskan agar mereka yang berpenghasilan rendah dapat bertahan di tengah inflasi tinggi," ujar seorang pejabat Pemerintah Turki.

Untuk diketahui, inflasi di Turki tercatat selalu berada di atas 10% setiap bulan terhitung sejak November 2019. Pada November 2020, inflasi tercatat telah mencapai 14% dan belum menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan hingga saat ini. Pada Oktober 2021, inflasi di Turki tercatat sudah mencapai 19,89%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN