INGGRIS

Tax Refund Turis Asing Dicabut, Pengusaha Hotel Protes

Redaksi DDTCNews | Kamis, 17 Desember 2020 | 19:00 WIB
Tax Refund Turis Asing Dicabut, Pengusaha Hotel Protes

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews – Kebijakan pemerintah menghapus fasilitas pengembalian PPN atau tax refund bagi turis asing mulai Januari 2021 mendapat banyak protes dari pelaku usaha. Kali ini giliran pengusaha hotel kelas kakap melayangkan protes terbuka.

Jaringan bisnis perhotelan kelas atas Inggris seperti Rosewood London, The Connaught dan Claridge’s mendesak kementerian keuangan membatalkan kebijakan penghapusan tax refund bagi turis asing.

"Kebijakan ini akan membuat orang menjauh dan akibatnya memukul industri pariwisata dan orang-orang yang ada di dalamnya," kata Direktur Pelaksana Rosewood London Michael Bonsor, dikutip Kamis (17/12/2020).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Menurutnya, penghapusan fasilitas tax refund bagi turis non-Uni Eropa membuat pemerintah mempertaruhkan ribuan lapangan kerja di industri pariwisata mulai dari usaha akomodasi tiket, hotel dan pelaku usaha ritel.

Rencana kebijakan tersebut akan membuat turis asing tidak akan melakukan belanja besar di Inggris dan bahkan akan mempersingkat atau membatalkan perjalanan. Turis asing juga akan lebih memilih destinasi lain di Eropa, seperti Paris dan Milan karena harga barang yang lebih murah 20%.

"Industri ini sedang menghadapi perjuangan untuk bertahan. Keputusan untuk mengenakan biaya tambahan 20% kepada turis internasional besar kemungkinan menjadi langkah yang mempercepat kebangkrutan," ujar Bonsor.

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Senada, Kepala Asosiasi Perdagangan Inggris UKHospitality Kate Nicholls menilai pemerintah justru melakukan blunder dengan merumuskan kebijakan tanpa melihat faktor pandemi. Menurutnya, butuh usaha lebih keras untuk mengembalikan bisnis kembali seperti semula.

Dia menyatakan kontribusi turis asing harus diperluas untuk mendukung pemulihan ekonomi Inggris, bukan justru menghapus fasilitas tax refund. Dia menilai Inggris akan kehilangan setidaknya miliran poundsterling dari belanja turis.

"Menkeu mendasarkan langkah ini pada jumlah turis dari 2019. Tapi dunia berubah drastis sejak saat itu. Tentu kami berharap bisa mendapatkan kembali angka pariwisata seperti 2019, tapi itu hanya hanya angan-angan," tuturnya seperti dilansir standard.co.uk. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Pembuatan Faktur Pajak Barang Non-Mewah di e-Faktur oleh PKP Tertentu

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB PERMENDAG 27/2024

Aturan Baru Berlaku! LNSW Ingatkan Pemilik Kargo soal Kewajiban PAB

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI LAMPUNG

Ribuan Kendaraan WP Badan Nunggak Pajak, Pemprov Gencarkan Penagihan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:00 WIB PMK 114/2024

DJBC Pertegas Aturan Teknik Sampling pada Audit Kepabeanan dan Cukai