JEPANG

Tarif PPN Naik, Prospek Bisnis Minimarket di Negara ini Suram

Dian Kurniati | Selasa, 21 Januari 2020 | 16:44 WIB
Tarif PPN Naik, Prospek Bisnis Minimarket di Negara ini Suram

ilustrasi.

TOKYO, DDTCNews—Tren pertumbuhan penjualan minimarket di Jepang makin melambat dengan hanya naik 0,4% sepanjang 2019 atau lebih rendah dari pertumbuhan 2018 sebesar 8,7 persen.

Penjualan minimarket di Jepang pada 2019 tercatat sebesar 10,34 triliun yen, setara dengan US$93,84 miliar. Sementara penjualan minimarket pada 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 10,29 triliun yen dan 9,47 triliun yen.

Upaya pemerintah menggairahkan konsumsi masyarakat melalui program potongan harga 2-5 persen juga tidak banyak membantu. Belum lagi, tekanan terhadap minimarket juga makin besar lantaran tarif PPN dinaikkan dari 8% menjadi 10% pada Oktober 2019.

Baca Juga:
Senator Minta Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi Tak Dipungut Travel Tax

Asosiasi Waralaba Jepang menilai proyeksi prospek penjualan minimarket pada 2020 makin suram menyusul program potongan harga dari pemerintah bakal berakhir Juni 2020. Apalagi, beberapa operator minimarket juga mulai jam operasional.

Dilansir dari Japantimes.co.jp, beberapa operator besar minimarket itu di antaranya seperti Seven Eleven Japan Co. dan Lawson Inc akan mengakhiri waktu operasi 24 jam di beberapa toko karena kekurangan tenaga kerja.

Tak hanya itu, jumlah minimarket sepanjang 2019 pun tercatat menurun sekitar 0,2 persen menjadi 55.620 unit. Dari data itu, Asoisasi Waralaba Jepang menilai ada kecenderungan operator mulai membatasi pembukaan toko baru.

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Di sisi lain, pengeluaran rata-rata per pelanggan setiap datang ke minimarket juga hanya naik 2,1% dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 632,6, yen. Sementara frekuensi kunjungan pelanggan turun 1,6% menjadi 16,35 miliar kali.

Penjualan toko juga mulai turun. Per Desember 2019, penjualan toko turun 0,3 persen menjadi 915,57 miliar yen, dengan jumlah kunjungan turun 1,1% menjadi 1,39 miliar kali. Adapun, pengeluaran rata-rata per pelanggan sekitar 659,2 yen. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses