JAWA TENGAH

Target Masih Jauh, Provinsi Ini Genjot PKB dan BBNKB

Redaksi DDTCNews | Kamis, 26 November 2020 | 11:00 WIB
Target Masih Jauh, Provinsi Ini Genjot PKB dan BBNKB

Ilustrasi. (Foto: DDTCNews)

SEMARANG, DDTCNews - Pemprov Jawa Tengah menggencarkan akselerasi realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) jelang tutup tahun fiskal 2020.

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Tavip Supriyanto mengatakan kerja untuk mendapatkan setoran PKB dan BBNKB perlu ditingkatkan. Pasalnya, realisasi setoran kedua pajak tersebut belum memenuhi target yang ditentukan dalam APBD 2020.

Sampai dengan 22 November 2020, realisasi PKB di Jateng mencapai Rp4,01 triliun. Jumlah tersebut memenuhi 85,1% dari target tahun ini yang senilai Rp4,7 triliun.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

"Kami sudah merealisasikan hampir 90% untuk pajak kendaraan bermotor. Sementara itu, untuk BBNKB masih perlu kerja keras karena daya beli masyarakat juga sedang turun," katanya dikutip Rabu (25/11/2020).

Tavip menyebutkan strategi untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan jemput bola mendekatkan pelayanan pajak ke masyarakat. Bapenda akan membuat 219 titik layanan di seluruh Jawa Tengah untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor.

Selain itu, Bapenda juga juga akan menurunkan personel untuk terjun langsung mendatangi masyarakat sebagai fasilitas langsung pembayaran pajak. Sosialisasi lewat media juga ikut dilakukan untuk menyebarluaskan informasi terkait kemudahan pelayanan dalam membayar pajak daerah.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

"Untuk meningkatkan pajak, kami juga melakukan pembebasan denda keterlambatan pajak kendaraan dengan Peraturan Gubernur Jateng No.19/2020 terkait keringanan pajak kendaraan bermotor," terangnya seperti dilansir ayosemarang.com.

Tavip menuturkan agenda mengamankan setoran PKB dan BBNKB di Jateng pada tahun ini penuh tantangan. Dia menyebutkan pandemi Covid-19 telah menekan pertumbuhan setoran PKB sampai mengalami kontraksi hingga 2,4%. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN