THAILAND

Tangkal Efek Corona, BLT disiapkan di Paket Stimulus Jilid II

Dian Kurniati | Kamis, 05 Maret 2020 | 15:56 WIB
Tangkal Efek Corona, BLT disiapkan di Paket Stimulus Jilid II

Ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews—Pemerintah Thailand berencana meluncurkan paket stimulus jilid kedua untuk menangkal efek virus Corona terhadap perekonomian dengan nilai mencapai ฿100 miliar atau sekitar Rp45 triliun.

Menteri Keuangan Uttama Savanayana mengatakan stimulus itu berupa pemberian uang tunai atau bantuan langsung tunai (BLT) kepada lebih dari 14 juta orang yang pendapatan tahunannya di bawah ฿100.000 atau Rp45 juta), dan terdaftar sebagai orang miskin.

“Kami memutuskan untuk menambah anggaran paket stimulus ini setelah melihat situasi global. Itu perlu. Ini untuk menjaga daya beli masyarakat,” katanya di Bangkok, Kamis (5/3/2020).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Uttama memastikan bahwa kondisi keuangan negara cukup kuat untuk membiayai paket stimulus tersebut. Dia menargetkan paket stimulus harus segera diberlakukan dalam tiga atau empat bulan ke depan.

Perihal pemberian utang tunai, Uttama akan memberikan ฿1.000- ฿2.000 atau sekitar Rp450.000-Rp900.000 per orang. Sasaran penerima bantuan itu di antaranya petani dan pekerja lepas yang berpendapatan rendah.

Pemerintah juga memberikan stimulus berupa pinjaman lunak untuk pengusaha kecil dan menengah (UKM) dari bank-bank milik pemerintah. Tak ketinggalan, pemerintah juga akan memberikan insentif berupa pengurangan pajak korporasi.

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan dana untuk membantu orang-orang yang terkena dampak wabah Corona, di antaranya seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dikarantina.

Pemerintah Thailand sebelumnya telah meluncurkan paket stimulus berupa pemotongan cukai bahan bakar pesawat jet dari ฿4,726 menjadi ฿0,20 per liter. Ada pula pengurangan biaya seminar dan renovasi dengan bujet sekitar ฿4,5 miliar. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Sabtu, 25 Januari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sebanyak 41.150 Unit Rumah Nikmati Insentif PPN DTP pada 2024

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI