KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tangani Inflasi dengan Insentif Fiskal, Sri Mulyani: Terbukti Efektif

Muhamad Wildan | Jumat, 02 Juni 2023 | 10:00 WIB
Tangani Inflasi dengan Insentif Fiskal, Sri Mulyani: Terbukti Efektif

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kebijakan nonkonvensional yang diambil oleh pemerintah mampu menangani inflasi secara efektif.

Sri Mulyani mengatakan negara maju umumnya hanya mengandalkan kebijakan moneter dalam menangani inflasi. Di Indonesia, kebijakan fiskal turut mengambil peran dalam upaya menekan inflasi.

"Banyak negara maju yang hanya melulu mengandalkan monetary policy, terutama kenaikan suku bunga tightening likuiditas. Untuk Indonesia, kenaikan inflasi dijawab dengan koordinasi pusat dan daerah," katanya, dikutip pada Jumat (2/6/2023).

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Melalui instrumen fiskal, lanjut Sri Mulyani, inflasi dapat ditangani melalui pemberian subsidi dan kompensasi guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Selain itu, pemerintah daerah yang mampu menekan inflasi juga diberikan insentif fiskal. Pemerintah pusat juga berulang kali meminta pemerintah daerah untuk menggunakan APBD guna menekan biaya logistik.

"Memberikan insentif fiskal kepada pemda ternyata sangat ampuh. Ini merupakan sesuatu yang tidak konvensional, tetapi efektif," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Bakal Diteliti saat WP Ajukan Pengembalian Pendahuluan

Proyeksi Inflasi 2024

Tahun depan, dalam KEM PPKF 2024, pemerintah mengusulkan target inflasi sebesar 1,5% - 3,5%, lebih rendah dari target inflasi pada tahun ini sebesar 2% - 4%.

"Ini menggambarkan kemampuan menjaga daya beli dan stabilitas harga," tutur menkeu.

Senada, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi 2024 mencapai 1,5% 0 3,5%. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, terdapat beberapa langkah yang akan diambil bank sentral untuk mengejar target inflasi tersebut.

"Ini karena respons kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh BI, juga didukung oleh sinergitas antara BI dan pemerintah melalui TPIP-TPID. Kebijakan fiskal juga diarahkan untuk stabilisasi harga," katanya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah