KPP PRATAMA BONTANG

Tak Setor PPN, Bos Kontraktor Divonis Penjara dan Denda Rp5 Miliar

Redaksi DDTCNews | Rabu, 25 Mei 2022 | 13:30 WIB
Tak Setor PPN, Bos Kontraktor Divonis Penjara dan Denda Rp5 Miliar

Ilustrasi.

BONTANG, DDTCNews - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bontang, Kalimantan Timur menjatuhkan vonis kepada terdakwa HS melalui putusan Nomor 13/Pid.Sus/2022/PN.

Direktur PT HEN tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yakni dengan sengaja tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut. Putusan tersebut menjatuhi HS dengan vonis pidana penjara selama 1 tahun dan denda senilai Rp5,1 miliar.

"Apabila terdakwa tidak mampu membayar denda dalam kurun waktu 1 bulan, diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," kata Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bontang Hanis Purwanto, dilansir pajak.go.id, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Perbuatan terdakwa HS diketahui melanggar pasal 39 ayat (1) huruf d jo. Pasal 39 ayat (10) huruf i UU 6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU 11/2020 tentang Cipta Kerja. HS dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang isinya tidak benar atau tidak lengkap serta tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut.

Tindak pidana perpajakan yang dilakukan HS selama Januari 2015 sampai dengan Desember 2016 itu dilakukan dengan cara memungut PPN dari lawan transaksi yaitu PT CKP dan PT EDP atas jasa konstruksi sipil mekanikal. Faktur pajak yang diterbitkan terdakwa telah dibayar lunas oleh lawan transaksi namun tidak disetorkan kepada negara melainkan dipergunakan untuk kebutuhan operasional kantor.

Menanggapi vonis terpidana pajak ini, Hanis Purwanto berharap kasus ini dapat dijadikan pelajaran bagi wajib pajak lain.

"Saya benar-benar berharap wajib pajak lain dapat mengambil pelajaran dari perkara ini. Di samping memberikan pelayanan prima, petugas kami akan terus melakukan pengawasan. Kami juga tidak akan segan melakukan penegakan hukum," ungkapnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN