PP 58/2021

Tak Kunjung Ajukan Pengukuhan PKP, WP Ini Didatangi Petugas Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 17 November 2022 | 15:00 WIB
Tak Kunjung Ajukan Pengukuhan PKP, WP Ini Didatangi Petugas Pajak

Ilustrasi. Sejumlah warga antre mengambil air bersih usai peresmian bantuan instalasi air bersih untuk warga oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kampung Cikedung, Kasemen, Serang, Banten, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom.

SUMEDANG, DDTCNews - Wajib pajak badan pengusaha air bersih di Sumedang, Jawa Barat didatangi oleh petugas dan juru sita dari KPP Pratama Sumedang pada Oktober lalu.

Petugas mengingatkan wajib pajak untuk segera melaporkan usahanya dan mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP). Ternyata, wajib pajak mengaku tidak tahu menahu jika bidang usaha yang ditekuninya wajib untuk dikukuhkan sebagai PKP.

"Setelah diberi tahu, wajib pajak bersedia untuk melaporkan usaha dan dikukuhkan jadi PKP serta menjalankan kewajiban perpajakannya," kata Plt. Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan KPP Pratama Sumedang Budi Avianto dilansir pajak.go.id, dikutip Kamis (17/11/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Perlu diketahui, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 40/2015 s.t.d.t.d. PP 58/2021, pengusaha yang bergerak di bidang penyaluran air bersih dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN). Usaha air bersih yang dimaksud termasuk air bersih siap minum atau yang belum siap minum.

Namun, Pasal 4 PP 40/2015 menegaskan bahwa pengusaha yang melakukan penyerahan air bersih wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Jika sudah dikukuhkan sebagai PKP, nantinya pengusaha yang melakukan penyerahan air bersih tersebut wajib menerbitkan faktur pajak.

"Pajak masukan atas perolehan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak yang digunakan untuk menghasilkan air bersih tidak dapat dikreditkan," bunyi Pasal 5 PP 40/2015.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selain mengingatkan perihal pengajuan PKP, petugas pajak dari KPP Pratama Sumedang juga menagih komitmen wajib pajak untuk membayarkan utang pajak yang telah disampaikan dalam Surat Tagihan Pajak (STP). Sekali lagi, wajib pajak masih memiliki pengetahuan yang minim tentang kewajiban perpajakannya.

Merespons hal ini, petugas pajak memberikan edukasi dan pendampingan agar wajib pajak bisa segera memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai aturan yang berlaku. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Dr. Bambang Prasetia 17 November 2022 | 15:12 WIB

Klo omset penyerahan barang dan jasa disetahunkan dibawah 4,8 mestinya boleh memilih tidak wajib PKP..

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja