ADMINISTRASI PAJAK

Tak Cuma WP yang Masih Hidup, NIK sebagai NPWP Juga untuk WP Warisan

Muhamad Wildan | Senin, 13 Februari 2023 | 16:30 WIB
Tak Cuma WP yang Masih Hidup, NIK sebagai NPWP Juga untuk WP Warisan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Penggunaan nomor induk kependudukan (NIK) sebagai nomor pokok wajib pajak (NPWP) tidak hanya berlaku bagi wajib pajak orang pribadi yang masih hidup.

Ternyata, penggunaan NIK sebagai NPWP yang sudah berjalan sejak 14 Juli 2022 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 112/2022 juga berlaku bagi wajib pajak warisan belum terbagi.

"Wajib pajak orang pribadi yang merupakan penduduk dan wajib pajak orang pribadi bukan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk wajib pajak warisan belum terbagi," Pasal 2 ayat (2) PMK 112/2022, dikutip Senin (13/2/2023).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Bila wajib pajak orang pribadi yang dimaksud adalah penduduk, NPWP akan menggunakan NIK. Bila bukan penduduk maka NPWP yang digunakan adalah NPWP dengan format 16 digit, bukan NPWP 15 digit sebagaimana yang diterbitkan sebelumnya.

Konversi NPWP 15 digit menjadi NPWP 16 digit dilakukan dengan cara menambahkan angka 0 di depan NPWP yang saat ini dimiliki wajib pajak.

Mulai 1 Januari 2024, NIK dan NPWP 16 digit bakal secara penuh menggantikan NPWP 15 digit dalam layanan administrasi yang diselenggarakan oleh Ditjen Pajak (DJP) dan pihak lain.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Pihak lain yang selama ini menggunakan NPWP dalam menyelenggarakan layanannya juga harus mulai menggunakan NIK dan NPWP berformat 16 digit mulai 1 Januari 2024.

Layanan administrasi yang dimaksud contohnya adalah layanan pencairan dana pemerintah, ekspor dan impor, perbankan dan sektor keuangan lain, pendirian badan usaha dan perizinan, layanan administrasi pemerintahan selain oleh DJP, dan layanan lain yang mensyaratkan NPWP. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?