PMK 61/2022

Tak Cuma Bangun Baru, Perluasan Bangunan Juga Bisa Kena PPN KMS 2,2%

Redaksi DDTCNews | Minggu, 06 November 2022 | 08:30 WIB
Tak Cuma Bangun Baru, Perluasan Bangunan Juga Bisa Kena PPN KMS 2,2%

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 61/2022, pemerintah menyesuaikan ketentuan terkait dengan pajak pertambahan nilai (PPN) kegiatan membangun sendiri (KMS).

Berdasarkan ketentuan dalam PMK tersebut, orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri dengan output bangunan atau suatu konstruksi akan terutang PPN atau biasa disebut dengan PPN KMS.

“Kegiatan membangun sendiri merupakan kegiatan membangun bangunan, baik bangunan baru maupun perluasan bangunan lama, yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain,” bunyi Pasal 2 ayat (3) PMK 61/2022, dikutip pada Minggu (6/11/2022).

Baca Juga:
Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Dengan demikian, PMK tersebut juga menegaskan bahwa PPN KMS tidak hanya berlaku untuk kegiatan membangun bangunan baru, tetapi juga perluasan bangunan lama.

Merujuk pada Pasal 2 ayat (4) PMK 61/2022, bangunan didefinisikan sebagai 1 atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan 3 kriteria utama.

Pertama, konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bara atau bahan sejenis, dan/atau baja. Kedua, diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha. Ketiga, luas bangunan yang dibangun paling sedikit 200 meter persegi.

Baca Juga:
DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

KMS dapat dilakukan secara sekaligus dalam suatu jangka waktu atau bertahap sepanjang tenggang waktu antara tahapan tidak lebih dari 2 tahun. Adapun jika tahapan KMS dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun maka dianggap terpisah.

Kemudian, dalam PMK 61/2022, juga disebutkan kegiatan membangun bangunan oleh pihak lain bagi orang pribadi atau badan, tetapi PPN atas kegiatan tersebut tidak dipungut juga dapat dikenakan PPN kegiatan membangun sendiri.

Namun, ketentuan tersebut dapat dikecualikan jika wajib pajak dapat memberikan data dan informasi yang benar dari pihak lain tersebut, yaitu identitas dan alamat lengkap.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

PPN KMS mulai terutang saat pendirian bangunan dimulai hingga selesai dibangun. Pada Pasal 5 PMK 61/2022 menyebut PPN KMS wajib disetor menggunakan surat setoran pajak (SSP) paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

Besaran PPN KMS ditetapkan berdasarkan hasil perkalian 20% dengan tarif PPN umum dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP), yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk biaya perolehan tanah.

DJP menyebut pembaruan aturan PPN KMS memiliki 3 tujuan utama antara lain meningkatkan keadilan dan kepastian hukum; mendorong peran serta masyarakat; dan memberikan kemudahan pada penyederhanaan administrasi perpajakan atas KMS. (Fikri/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024