PERATURAN PAJAK

Syarat Tak Terpenuhi, SKB PPN yang Sudah Terbit Bisa Dibatalkan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 11 November 2022 | 17:00 WIB
Syarat Tak Terpenuhi, SKB PPN yang Sudah Terbit Bisa Dibatalkan

Fungsional Penyuluh Pajak KPP Wajib Pajak Besar Dua Mario (kanan bawah). 

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) mengimbau pengusaha kena pajak (PKP) yang mendapat fasilitas PPN dibebaskan atas penyerahan mesin dan peralatan pabrik untuk memenuhi persyaratan penggunaan barang kena pajak (BKP) tersebut.

Fungsional Penyuluh Pajak KPP Wajib Pajak Besar Dua Mario menegaskan jika setelah dilakukan penelitian ternyata PKP tidak memenuhi persyaratan yang ada maka surat keterangan bebas (SKB) yang sudah terbit dapat dibatalkan.

“Ada 2 sebab pembatalan SKB yaitu karena subjek pajak yang memperoleh SKB atau objek pajak yang dilakukan penyerahan sudah tidak memenuhi persyaratan yang berlaku,” katanya dalam Instagram Live, dikutip pada Jumat (11/11/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pada Pasal 21 PMK 115/2021, PKP yang berhak untuk mendapatkan fasilitas pembebasan PPN atas penyerahan BKP strategis antara lain PKP yang menyerahkan BKP, pemilik proyek, atau penyedia pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

“EPC ini kurang lebih kaya usaha teknik-teknik gitu lah,” sebut Mario.

Selain itu, terdapat 3 kriteria mesin dan peralatan pabrik yang bisa mendapat fasilitas pembebasan PPN. Pertama, digunakan secara langsung dalam proses menghasilkan BKP di bagian produksi.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Kedua, mesin dan peralatan pabrik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tetapi tidak termasuk suku cadang. Ketiga, peralatan pabrik harus melekat pada mesin.

Termasuk juga kriteria mesin dan peralatan pabrik yang dibebaskan dari PPN berupa unit pembangkit listrik yang terintegrasi dari industri pengolahan yang sudah memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik atau izin pengoprasian dari menteri energi dan sumber daya mineral.

Mario menjelaskan pembatalan SKB mengakibatkan adanya PPN kurang dibayar. Wajib pajak harus melunasi PPN kurang dibayar tersebut beserta sanksi administrasinya paling lambat 1 bulan sejak SK pembatalan diterbitkan.

“Jika tidak dilakukan pembayaran maka kepala KPP akan mengusulkan dilakukannya pemeriksaan,” ujarnya. Simak ‘Cara Ajukan SKB PPN atas Mesin dan Peralatan Pabrik Impor’ (Fikri/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN