AMERIKA SERIKAT

Stimulus Pajak Juga Dinikmati Maskapai Carter, Seperti Apa?

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 April 2020 | 14:18 WIB
Stimulus Pajak Juga Dinikmati Maskapai Carter, Seperti Apa?

Ilustrasi. (foto: english.cdn.zeenews.com)

WASHINGTON, DDTCNews—Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam penanggulangan pandemi Corona juga dinikmati industri penerbangan, tak terkecuali jasa penyewaan jet pribadi.

Penyedia jasa sewa jet pribadi NetJets merupakan salah satu perusahaan yang menikmati paket stimulus AS berupa penangguhan pungutan pajak pemerintah federal sebesar 7,5% untuk transportasi udara komersial.

“Keringanan pajak sementara ini akan menguntungkan siapa saja yang menggunakan transportasi udara komersial, termasuk konsumen jet pribadi kami," kata keterangan resmi NetJets, Selasa (7/4/2020).

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Secara umum penangguhan pungutan pajak atas transportasi udara tersebut bertujuan untuk membuat harga tiket maskapai penerbangan lebih murah. Adapun kebijakan stimulus ini dikenal sebagai Cares Act.

Selain mendapatkan relaksasi pungutan pajak, maskapai juga bisa mengajukan kredit kepada pemerintah untuk menjaga keberlangsungan usaha melalui Cares Act. Untuk diketahui, anggaran yang dialokasikan untuk Cares Act mencapai US$61 miliar.

Dana tersebut dapat dimanfaat untuk belanja bantuan, pemberian pinjaman dan juga hibah bagi industri penerbangan Negeri Paman Sam.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Pada kesempatan yang sama, CEO PrivateFly Adam Twidell menyatakan penangguhan pajak ini akan terasa kepada biaya yang harus dibayar konsumen pencarter jet pribadi. Dia berharap relaksasi ini mampu meningkatkan bisnis jasa sewa jet pribadi ke depannya.

Apalagi, permintaan sewa jet pribadi belakangan ini tengah meningkat. Banyak konsumen yang memilih jasa pesawat pribadi karena menghindari keramaian. Meski begitu, hal tersebut tidak berlangsung lama.

“Jadi meningkatnya permintaan pada Maret untuk repatriasi warga AS dan penerbangan VIP untuk saat ini telah hilang, sehingga pembebasan pajak sampai akhir tahun merupakan kabar yang baik,” tutur Adam dilansir Bloomberg. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Senin, 23 Desember 2024 | 17:30 WIB KABUPATEN SIDOARJO

Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan