KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani: Reformasi Kesehatan Penentu Kualitas Hidup Masyarakat

Dian Kurniati | Kamis, 17 November 2022 | 13:45 WIB
Sri Mulyani: Reformasi Kesehatan Penentu Kualitas Hidup Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan reformasi di bidang kesehatan.

Sri Mulyani mengatakan kesehatan dan ekonomi sama-sama memiliki korelasi kuat terhadap kualitas hidup masyarakat. Menurutnya, langkah reformasi harus dilakukan demi memperbaiki pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

"Komitmen pemerintah untuk langkah ini tercermin melalui alokasi APBN yang meningkat untuk kesehatan, terutama selama pandemi," katanya, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Sri Mulyani mengatakan undang-undang telah mengamanatkan pengalokasian 5% dari APBN untuk bidang kesehatan. Menurutnya, pemerintah selama ini juga telah konsisten mengalokasikan belanja kesehatan lebih dari angka tersebut.

Misalnya pada tahun ini, anggaran untuk kesehatan mencapai Rp255,3 triliun atau setara 9,4% dari APBN.

Dia menjelaskan alokasi belanja kesehatan mengalami kenaikan yang besar ketika pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir. Melalui program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN), ada alokasi klaster kesehatan yang dipakai untuk merawat pasien, pemberian insentif, dan vaksinasi.

Baca Juga:
DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Sri Mulyani menyebut Kemenkeu akan selalu mendukung langkah reformasi yang dilakukan Kemenkes. Menurutnya, kesehatan dan keuangan menjadi isu penting yang tidak dapat dipisahkan.

"Tanpa keuangan, kita tidak akan bisa meningkatkan layanan kesehatan di negara mana pun, dan tanpa keuangan juga kita tidak bisa bersiap atau merespons pandemi di level global, regional, dan negara," ujarnya.

Dia mengaku senang lembaga internasional seperti Islamic Development Bank (IsDB) ikut memberikan dukungan untuk membangun rumah sakit di Indonesia. Pinjaman senilai Rp4,2 triliun dari IsDB akan dipakai untuk membangun pusat kesehatan untuk ibu dan anak di 6 rumah sakit yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, D.I. Yogyakarta, dan Bali.

Menurutnya, dukungan tersebut dapat menjadi katalis perbaikan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP