Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menekan sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) di akhir tahun.
Sri Mulyani mengatakan SiLPA yang rendah diperlukan untuk menciptakan pelaksanaan APBN yang lebih efektif dan efisien.
"Penurunan SiLPA menunjukkan komitmen pemerintah dalam menindaklanjuti rekomendasi DPR agar pelaksanaan APBN menjadi lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan besaran SiLPA yang minimal," ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR yang membahas RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2023, Sabtu (6/7/2024).
Pada tahun lalu, pemerintah mampu menekan SiLPA ke angka Rp19,4 triliun, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan SiLPA pada 2022 yang mencapai Rp130,6 triliun.
Perlu diketahui, SiLPA adalah selisih kurang antara realisasi defisit anggaran dengan pembiayaan dalam APBN. Kelebihan pembiayaan yang terkumpul dalam bentuk SiLPA akan diakumulasi oleh pemerintah menjadi saldo anggaran lebih (SAL).
Adapun yang dimaksud dengan SAL adalah akumulasi SiLPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan lalu ditambah ataupun dikurangi penyesuaian SAL.
Dana yang terkumpul dalam bentuk SAL dapat digunakan oleh pemerintah untuk kebutuhan kas temporer, pemenuhan pembiayaan anggaran, ataupun stabilisasi, sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 147/2021 tentang Pengelolaan SAL.
Per akhir 2023, jumlah SAL tercatat sudah mencapai Rp459,5 triliun, lebih rendah bila dibandingkan dengan SAL pada awal 2023 yang mencapai Rp478,9 triliun. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.