Aplikasi e-bupot di DJP Online.
JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak sudah harus mulai melaporkan SPT Masa PPh Unifikasi menggunakan aplikasi e-bupot terhitung mulai bulan ini.
Sebagaimana diatur pada Pasal 13 ayat (2) PER-24/PJ/2021, penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi melalui aplikasi e-bupot sudah harus dilaksanakan mulai masa pajak April 2022.
"Pembuatan bukti pemotongan/pemungutan unifikasi dan penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi berdasarkan perdirjen ini oleh pemotong/pemungut PPh ... harus dilaksanakan mulai masa pajak April 2022," bunyi Pasal 13 ayat (2) PER-24/PJ/2021, dikutip pada Minggu (1/5/2022).
Merujuk pada Pasal 8 ayat (1) huruf c PER-24/PJ/2021, penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi harus dilakukan paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir. Artinya, wajib pajak menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi atas masa pajak April 2022 paling lambat pada 20 Mei 2022.
Jika SPT Masa PPh Unifikasi tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, wajib pajak bakal dikenai sanksi denda Rp100.000 yang dikenakan sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung bagi tiap-tiap jenis PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) PER-24/PJ/2021.
Untuk diketahui, PER-24/PJ/2021 merupakan peraturan dirjen pajak yang mewajibkan seluruh wajib pajak pemotong/pemungut PPh untuk membuat bukti potong/pungut unifikasi dan menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi.
Untuk mengaktifkan aplikasi e-bupot di DJP Online, wajib pajak perlu melakukan aktivasi fitur e-bupot pada bagian fitur pralapor. Simak, “Cara Mengaktifkan Fitur e-Bupot Unifikasi di DJP Online”. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.