TRANSFORMASI PROSES BISNIS

Soal Waktu Evaluasi Uji Coba Unifikasi SPT Masa, Ini Kata DJP

Redaksi DDTCNews | Senin, 06 Januari 2020 | 20:52 WIB
Soal Waktu Evaluasi Uji Coba Unifikasi SPT Masa, Ini Kata DJP

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi DJP Iwan Djuniardi.

JAKARTA, DDTCNews – Uji coba (piloting) unifikasi SPT masa PPh mulai dijalankan oleh Ditjen Pajak (DJP). Otoritas akan melakukan evaluasi setelah piloting berjalan setidaknya sekitar 6 bulan.

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi DJP Iwan Djuniardi mengonfirmasi piloting unifikasi SPT masa PPh di Pertamina sudah dimulai. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman integrasi data pada Desember 2019.

“[Piloting unifikasi SPT masa PPh] masih dalam proses,” katanya kepada DDTCNews, Senin (6/1/2020).

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Iwan menjabarkan pada tahap awal unifikasi SPT masa PPh Pertamina, DJP belum secara jelas menentukan batas waktu evaluasi. Namun demikian, tenggat waktu 6 bulan merupakan batas normal dalam menguji suatu sistem.

Batasan waktu itu, lanjut Iwan, bersifat fleksibel. Prosesnya dapat berjalan lebih cepat tergantung hasil piloting unifikasi yang dijalankan oleh Pertamina. Pertimbangan juga menyangkut seberapa besar modifikasi yang harus dilakukan untuk bisa diimplementasikan lebih luas kepada wajib pajak badan lain dan wajib pajak orang pribadi.

“[Untuk evaluasi] biasanya 6 bulan, tapi nanti tergantung hasil piloting-nya,” imbuhnya.

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Seperti diketahui, rencana unifikasi SPT masa PPh ini dirintis DJP sejak pertengahan tahun lalu. SPT masa terkait PPh badan, seperti PPh Pasal 15 dan Pasal 23 akan disatukan dalam satu format pelaporan SPT masa badan.

Skema unifikasi SPT masa PPh ini disebut tidak hanya menguntungkan otoritas dengan menekan biaya untuk mengumpulkan penerimaan (cost of collection) dari sisi adminstrasi. Bagi wajib pajak juga disebut akan memberikan kemudahan dalam menyampaikan kewajiban pajaknya dan dapat meningkatkan derajat kepatuhan sukarela wajib pajak. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini