KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Utang, Sri Mulyani Bilang Semua Negara Alami Tekanan Luar Biasa

Dian Kurniati | Senin, 19 Oktober 2020 | 16:00 WIB
Soal Utang, Sri Mulyani Bilang Semua Negara Alami Tekanan Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) memberi salam kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoto. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan semua negara di dunia mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19 sehingga membuat rasio utang terhadap PDB meningkat, tak terkecuali Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan melonjaknya utang tersebut disebabkan upaya countercyclical, atau memberi stimulus fiskal demi menahan penurunan kegiatan ekonomi. Meski begitu, kenaikan rasio utang Indonesia tidak setinggi negara-negara lain.

"Semua negara mengalami tekanan luar biasa. Magnitude atau tekanannya saja yang berbeda. Mereka juga melakukan countercyclical, dan countercyclical di beberapa negara cukup dalam," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (19/10/2020).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Pemerintah memproyeksikan rasio utang Indonesia tahun ini mencapai 38,5% terhadap PDB dan akan menjadi 41,8% terhadap PDB pada 2021. Tahun lalu, rasio utang Indonesia hanya 30,5% terhadap PDB.

Sri Mulyani lantas membandingkan rasio utang Indonesia tersebut dengan negara-negara lainnya. Misal, rasio utang Malaysia yang diprediksi menembus 67,6% terhadap PDB tahun ini, dari posisi 57,2% terhadap PDB pada 2019.

Sementara itu, rasio utang Jepang diprediksi membengkak menjadi 266,2% terhadap PDB tahun ini dari tahun lalu 238,0%. Demikian pula AS, yang semula 108,7% terhadap PDB pada 2019, akan menembus 131,2% terhadap PDB pada tahun ini.

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Selain soal rasio, Sri Mulyani menilai peningkatan utang perlu memperhatikan kualitas dan efektivitas pemanfaatannya. Demikian pula soal pengelolaan dan pembiayaan utang di masing-masing negara yang berbeda.

"Dengan kondisi keuangan di berbagai negara ini, konsolidasi fiskal menjadi keharusan," ujarnya.

Hingga September 2020, realisasi utang pemerintah telah mencapai Rp810,8 triliun, atau 66,4% dari target pembiayaan utang tahun ini sebesar Rp1.220,5 triliun. Realisasi pembiayaan utang itu naik 155,1% dari periode yang sama tahun lalu.

Sri Mulyani menyebutkan mayoritas pembiayaan itu berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Hingga September 2020, penerbitan SBN neto sudah mencapai Rp790,6 triliun dari target Rp1.173,7 triliun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global