JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai pada empat bulan pertama tahun 2017 sudah berkisar Rp29,4 triliun. Realisasi ini menurun 0,68% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp29,6 triliun.
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengakui realisasi penerimaan itu sudah hampir menyamakan realisasi penerimaan pada tahun lalu dengan periode yang sama.
"Realisasi penerimaan kami sudah mendekati penerimaan periode yang sama tahun kemarin," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (3/5).
Penerimaan tertinggi sementara yang diperoleh Ditjen Bea Cukai berasal dari penerimaan cukai yang mencapai Rp17,9 triliun. Sementara dari penerimaan tersebut terkomposisi dari kontribusi cukai tembakau sebanyak Rp16,4 triliun dan cukai minuman yang mengandung ethil alkohol senilai Rp1,4 triliun.
Penerimaan cukai tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp18,4 triliun. Namun, penerimaan cukai pada minuman yang mengandung ethil alkohol sudah setara dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, kontribusi tertinggi pada penerimaan Ditjen Bea Cukai selanjutnya berasal dari penerimaan Bea Masuk yang sebesar Rp10,2 triliun. Sedangkan penerimaan Bea Keluar menurutnya sudah berkisar Rp1,2 triliun.
Penerimaan Bea Masuk saat ini mengalami penurunan yang berkisar Rp300 miliar jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2016 yang mencapai Rp10,5 triliun. Berlainan dengan penerimaan Bea Masuk, penerimaan Bea Keluar justru meningkat cukup signifikan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp716 miliar.
Heru merasa optimis penerimaan Ditjen Bea Cukai pada triwulan II tahun ini bisa meningkat dibanding dengan realisasi triwulan I kemarin. Ia mengakui lemahnya penerimaan triwulan I lalu diakibatkan lesunya penerimaan cukai.
"Kami harap ke depannya penerimaan sudah mulai stabil, bahkan saya harap bisa menutup kekurangan realisasi penerimaan pada bulan Januari dan Februari lalu," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.