LAPORAN KEUANGAN DJP 2022

SKP Kurang Bayar 2022 Capai Rp 52 Triliun, Begini Catatan Ditjen Pajak

Muhamad Wildan | Selasa, 01 Agustus 2023 | 16:00 WIB
SKP Kurang Bayar 2022 Capai Rp 52 Triliun, Begini Catatan Ditjen Pajak

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mencatat total surat ketetapan pajak kurang bayar dan kurang bayar tambahan (SKPKB/SKPKBT) yang diterbitkan sepanjang 2022 mencapai 223.092 SKPKB/SKPKBT.

Nilai ketetapan pajak kurang bayar dalam SKPKB/SKPKBT tersebut mencapai Rp52,04 triliun dan US$318,23 juta. Mayoritas ketetapan pajak kurang bayar yang diterbitkan oleh DJP tersebut tidak disetujui oleh wajib pajak.

"DJP, berdasarkan undang-undang, diberikan kewenangan untuk menerbitkan SKPKB yang atas pokok pajaknya dapat disetujui, disetujui sebagian, atau tidak disetujui seluruhnya oleh wajib pajak," tulis DJP dalam Laporan Keuangan DJP 2022, dikutip pada Selasa (1/8/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dari total SKPKB/SKPBT senilai Rp52,04 triliun dan US$318,23 juta yang diterbitkan, hanya Rp15,72 triliun dan US$49,76 juta yang disetujui oleh wajib pajak. Ketetapan kurang bayar yang tidak disetujui wajib pajak mencapai Rp36,32 triliun dan US$268,47 juta.

Bila dilihat berdasarkan total nilai SKPKB/SKPKBT-nya, DJP paling banyak menerbitkan ketetapan pajak kurang bayar PPh badan.

Nilai kurang bayar PPh badan dalam 9.085 SKPKB/SKPKBT yang diterbitkan DJP mencapai Rp23,19 triliun dan US$314,55 juta. Atas nilai tersebut, hanya Rp4,5 triliun dan US$47,17 juta yang disetujui oleh wajib pajak.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Kurang Bayar PPN

Berdasarkan jumlah SKPKB/SKPKBT-nya, DJP lebih banyak menerbitkan SKPKB/SKPKBT atas kekurangan pembayaran PPN sepanjang 2022.

Jumlah SKPKB/SKPKBT atas PPN pada 2022 mencapai 84.944 surat dengan nilai Rp13,54 triliun. Nilai kurang bayar PPN yang disetujui wajib pajak hanya Rp5,95 triliun.

"Atas pajak terutang yang tidak disetujui, wajib pajak dapat mengajukan upaya hukum dan pajak terutang yang tidak disetujui tersebut tidak wajib dibayar sampai dengan ketetapan pajak atau upaya hukum yang dilakukan tersebut inkracht," tulis DJP.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Meski wajib pajak tidak menyetujui seluruh nilai kurang bayar dalam SKPKB/SKPKBT, pada praktiknya sebagian wajib pajak memilih membayar seluruh kurang bayar, baik yang disetujui maupun yang tidak disetujui.

Berdasarkan karakteristik dari pembayarannya, DJP mencatatnya sebagai pembayaran pajak secara self assessment dan mengakuinya sebagai pendapatan pada saat terjadinya pembayaran.

Jika wajib pajak membayar pajak terutang yang tidak disetujui dan upaya hukumnya dikabulkan, pembayaran tersebut dapat diajukan restitusi setelah terbitnya keputusan keberatan atau putusan banding yang berkekuatan hukum tetap. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN