Pengecekan produk rokok di warung-warung oleh petugas Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). (foto: DJBC)
JAKARTA, DDTCNews - Melalui unit vertikalnya, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) berupaya memberantas peredaran rokok ilegal. Salah satu caranya dengan menjalankan operasi gempur rokok ilegal secara rutin.
Yang terbaru, operasi ini dijalankan Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan menyisir warung-warung dan penjual rokok eceran, serta perusahaan jasa ekspedisi. Operasi ini dilakukan di wilayah Polewali Mandar, Bone, Sinjai, Pangkep, Takalar, Gowa, Maros, dan Kota Makassar.
"Hasilnya, petugas menindak 44 kasus peredaran rokok ilegal dengan total barang mencapai 445.280 batang rokok. Nilai barang hasil penindakan ini ditaksir mencapai Rp614.486.400 dan potensi kerugian negara ditaksir senilai Rp421.315.030," kata Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Sulbagsel Cahya Nugraha dilansir beacukai.go.id, dikutip pada Selasa (20/8/2024).
Dengan adanya operasi ini, imbuh Cahya, diharapkan dapat menekan peredaran rokok ilegal dan memberikan efek jera bagi para pelaku.
Tak cuma mengamankan rokok ilegal, petugas bea cukai juga memanfaatkan momentum ini untuk memberikan edukasi mengenai kebijakan cukai dan produk rokok kepada para pedagang dan pengusaha jasa ekspedisi.
Perlu diketahui, setidaknya ada 4 ciri-ciri rokok ilegal. Pertama, bungkus rokok polosan atau tanpa dilekati pita cukai. Kedua, bungkus rokok dilekati dengan pita cukai yang berbeda. Ketiga, bungkus rokok dilekati pita cukai bekas. Keempat, bungkus rokok dilekati pita cukai palsu.
Selain itu, ada 2 tambahan ciri-ciri rokok ilegal, yakni mereknya biasanya tidak lazim atau plesetan merek besar tertentu dan harganya sangat murah.
Kemudian, ciri-ciri rokok legal, antara lain rokok dilekati dengan pita cukai pada kemasannya, memiliki pita cukai asli dengan ciri-ciri tertentu, memiliki pita cukai yang masih dalam kondisi baik, dan dilekati oleh pita cukai yang sesuai peruntukannya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.