PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPh Badan dan Migas Berkorelasi Positif dengan Harga Komoditas

Muhamad Wildan | Minggu, 22 Mei 2022 | 17:30 WIB
Setoran PPh Badan dan Migas Berkorelasi Positif dengan Harga Komoditas

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Data penerimaan pajak dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya korelasi positif antara PPh badan dan migas dengan harga komoditas SDA.

Merujuk pada dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2023, penerimaan PPh badan dan PPh migas tercatat mengalami kenaikan saat harga komoditas naik pada 2018 dan 2021. Hal ini diproyeksikan akan terulang pada 2022.

"Tren kenaikan harga komoditas yang berlangsung sampai dengan tahun 2022 diperkirakan berpotensi meningkatkan penerimaan PPh Badan dan PPh migas," tulis pemerintah, dikutip pada Minggu (22/5/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Sebaliknya, kinerja PPh badan dan PPh migas mengalami penurunan pada 2016 dan 2020 ketika harga komoditas sedang mengalami penurunan.

Sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas tambang baru-baru ini, pemerintah memutuskan untuk merevisi target pendapatan negara pada APBN 2022.

Pada APBN 2022, asumsi harga Indonesian Crude Price (ICP) direvisi dari awalnya US$63 per barel menjadi US$100 per barel. Implikasinya, target pendapatan negara ditingkatkan dari awalnya hanya Rp1.846,1 triliun menjadi Rp2.266,2 triliun.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Meski pendapatan negara diproyeksikan naik, belanja juga turut meningkat seiring dengan naiknya kebutuhan subsidi energi.

Target belanja negara naik dari Rp2.714,2 triliun menjadi Rp3.106,4 triliun. Kenaikan khususnya terjadi pada pos belanja subsidi, kompensasi BBM dan listrik, penyesuaian anggaran pendidikan, dan kenaikan belanja bantuan sosial.

Dengan perubahan target pendapatan dan belanja tersebut, defisit pada APBN 2022 ditargetkan turun dari Rp868,0 triliun atau 4,85% PDB menjadi Rp840,2 triliun atau 4,5% PDB. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN