KPP PRATAMA KOLAKA

Setor Pajak Besar, Perusahaan Tambang Ini Dapat Penghargaan dari DJP

Redaksi DDTCNews | Jumat, 06 Januari 2023 | 11:00 WIB
Setor Pajak Besar, Perusahaan Tambang Ini Dapat Penghargaan dari DJP

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kolaka Jarod Sri Raharjo (kiri) dan Presiden Direktur CNI Group Derian Sakmiwata. (foto: DJP/Sugiarto)

KOLAKA, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kolaka memberikan apresiasi kepada wajib pajak dengan nilai kontribusi penerimaan pajak terbesar dalam kategori perusahaan pertambangan swasta pada 2022.

Kepala KPP Pratama Kolaka Jarod Sri Raharjo mengatakan piagam penghargaan diberikan kepada PT Ceria Nugraha Indotama atas kontribusi penerimaan pajak terbesar kategori perusahaan pertambangan swasta.

"Pemberian piagam penghargaan tersebut dilaksanakan dengan penyerahan kepada direktur utama perusahaan," katanya dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Jumat (6/1/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sebagai informasi, penghargaan itu diberikan oleh Kepala KPP Pratama Kolaka Jarod Sri Raharjo didampingi Taufik Harris Edyna dan Sugiarto sebagai kepala seksi dan account representative (AR) yang menangani wajib pajak tersebut.

Jarod berharap wajib pajak makin bersemangat untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Selain itu, pemberian penghargaan juga diharapkan mendorong wajib pajak lain untuk berkontribusi lebih baik pada 2023.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp1.716,8 triliun pada 2022 atau setara dengan 115,6% dari target yang tertuang dalam Perpres 98/2022 senilai Rp1.485 triliun.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Secara lebih terperinci, realisasi penerimaan PPh nonmigas dan PPh migas tercatat mencapai target. Penerimaan PPh nonmigas mencapai Rp920,4 triliun atau 112,9% dari target, sedangkan PPh migas Rp77,8 triliun atau 120,4%.

Sementara itu, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM tercatat senilai Rp687 triliun atau 107,6% dari target. Untuk PBB dan pajak lainnya, realisasi penerimaannya sudah mencapai Rp31 triliun atau 95,9% dari target.

Pada APBN 2023, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp1.718 triliun atau tumbuh 0,07% dari penerimaan pajak 2022 yang senilai Rp1.716,8 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja