Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Sebanyak 3 profesional DDTC mendapat gelar Advanced Diploma in International Taxation (ADIT) dari Chartered Institute of Taxation (CIOT) Inggris.
Ketiganya adalah Manager of DDTC Fiscal Research Denny Vissaro, Senior Specialist of Transfer Pricing Services DDTC Yurike Yuki, dan Senior Specialist of Transfer Pricing Services DDTC Shofia Maharani. Mereka meraih gelar ADIT setelah dinyatakan lulus sertifikasi 3 modul, yakni Principles of International Taxation, Jurisdiction Modules, dan Thematic Modules: Transfer Pricing Option.
Denny Vissaro mengatakan untuk gelar ADIT menjadi bukti kompetensi para profesional DDTC dalam bidang pajak telah diakui secara internasional. Tidak hanya pemahaman konsep dan praktik pajak internasional, rangkaian proses telah dilakukan untuk menguji pola pikir dan daya analisis.
“Tentunya ini memberi nilai tambah bagi pengembangan karier ke depan dan kontribusi kepada masyarakat. Apalagi, profesi pajak makin dituntut paham isu-isu pajak internasional yang kompleks,” ujarnya, Senin (6/9/2021).
Denny mengucapkan terima kasih kepada Managing Partner DDTC Darussalam dan Senior Partner DDTC Danny Septriadi atas dorongan dan dukungan penuh kepada para profesional DDTC untuk meraih sertifikasi internasional.
Dia berharap para profesional DDTC tidak henti-hentinya untuk terus belajar dan mengasah ilmu. Bagaimanapun, dunia perpajakan ke depan akan sangat dinamis dan menantang. Apalagi, DDTC telah menyediakan fasilitas bagi para profesionalnya untuk terus berkembang.
Shofia Maharani juga mengucapkan terima kasih kepada DDTC yang selalu mendukung kemajuan para profesionalnya. Apalagi, ada program Human Resource Program Development (HRDP) dapat dimanfaatkan para profesional DDTC.
DDTC juga memiliki DDTC Academy yang memberikan program pelatihan pajak internasional dan transfer pricing dengan standar tinggi. DDTC Academy juga menjadi satu-satunya penyedia pelatihan persiapan sertifikasi ADIT di Indonesia yang direkomendasikan CIOT.
Shofia mengatakan gelar ADIT sangat penting bagi dirinya untuk menunjang karier di bidang konsultan perpajakan. Dengan mengikuti sertifikasi ADIT, para profesional dituntut untuk tidak hanya mendalami pengetahuan perpajakan domestik, tetapi juga internasional.
“Saya bekerja di bidang transfer pricing. Dengan mengikuti sertifikasi ADIT ini, saya bisa mempelajari banyak hal baik mengenai transfer pricing maupun aspek lainnya. Hal ini juga memperkaya ilmu di bidang perpajakan, khususnya terkait pajak internasional,” ungkapnya.
Yurike Yuki juga berterima kasih atas dukungan penuh dari DDTC untuk pengembangan dan sertifikasi bertaraf internasional bagi para profesionalnya. Menurut dia, gelar ADIT akan memberikan nilai tambah para profesional DDTC karena telah tersertifikasi secara internasional.
“Capaian ini juga akan menunjang karier dan membuat DDTC makin dipercaya seluruh stakeholders, terutama di bidang pajak,” ujarnya.
Saat ini, DDTC memiliki 12 profesional bergelar ADIT. Adapun 9 profesional yang sudah terlebih dahulu mendapatkan gelar ADIT antara lain Partner of Tax Compliance & Litigation Services David Hamzah Damian, Partner of Tax Research & Training Services B. Bawono Kristiaji, dan Associate Partner International Tax and Transfer Pricing Dispute Services Yusuf Wangko Ngantung.
Kemudian, Manager of Tax Compliance & Litigation Services Anggi P. I. Tambunan, Expert Consultant Khisi Armaya Dhora, Head of DDTC Academy Rahmat Muttaqin, Senior Specialist of Transfer Pricing Services DDTC Tami Putri Pungkasan, Assistant Manager of Tax Compliance & Litigation Services Riyhan Juli Asyir, dan Manager of Transfer Pricing Services Flouresya Lousha.
Saat ini, DDTC memiliki 26 profesional bersertifikasi Principles of International Taxation dan 24 profesional bersertifikasi Transfer Pricing dari CIOT Inggris. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.