PER-04/PJ/2020

Sertel Baru Bisa Dipakai Tanpa Perlu Menunggu Sertel Lama Kedaluwarsa

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Agustus 2023 | 09:17 WIB
Sertel Baru Bisa Dipakai Tanpa Perlu Menunggu Sertel Lama Kedaluwarsa

Ilustrasi. Laman e-nofa.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak bisa langsung mengunduh dan menggunakan sertifikat elektronik (sertel) yang baru diperolehnya tanpa perlu menunggu sertel lama kedaluwarsa.

Sesuai dengan Pasal 44 Peraturan Dirjen Pajak PER-04/PJ/2020 masa berlaku sertifikat elektronik yang telah diterbitkan sertel baru dinyatakan berakhir begitu sertel baru diterbitkan.

"Jika sudah tersedia sertel baru, silakan unduh dan gunakan. Sertel tersebut dapat digunakan tanpa harus menunggu tanggap expired sertel yang lama," tulis contact center Ditjen Pajak (DJP) saat menjawab pertanyaan netizen, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Perlu diketahui, perpanjangan sertifikat elektronik hanya bisa dilakukan apabila sudah memasuki 1 bulan sebelum sertel lama kedaluwarsa.

Bagi wajib pajak yang sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP), perpanjangan sertel bisa dilakukan secara online melalui e-nofa. Sementara bagi wajib pajak non-PKP, prosedur perpanjangan sertel sama dengan permintaan pertama kali sertel sesuai dengan PER-04/PJ/2020.

Permintaan sertel baru bisa dilakukan dengan 5 alasan sebagai berikut. Pertama, masa berlaku sertel akan atau telah berakhir.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Kedua, terjadi penyalahgunaan sertel. Ketiga, terdapat potensi terjadinya penyalahgunaan sertel. Keempat, passphrase sertel tidak diketahui atau lupa. Kelima, sebab lain sehingga wajib pajak harus meminta sertel baru.

Masa berlaku sertel adalah 2 tahun sejak sertel diberikan oleh DJP. Apabila wajib pajak dilakukan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), baik berdasarkan permohonan atau secara jabatan, masa berlaku sertel wajib pajak berakhir bersamaan dengan dilakukannya penghapusan NPWP. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN