FILIPINA

Serikat Pekerja Dukung Kenaikan Cukai Tembakau dan Alkohol

Redaksi DDTCNews | Jumat, 11 Januari 2019 | 09:21 WIB
Serikat Pekerja Dukung Kenaikan Cukai Tembakau dan Alkohol

MANILA, DDTCNews – Keputusan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang meningkatkan tarif cukai atas produk tembakau dan alkohol mendapat dukungan dari serikat pekerja. Peningkatan cukai dianggap menjadi langkah untuk mendorong gaya hidup sehat.

Sekjen Asosiasi Aliansi Pekerja Umum (GAWA) Filipina Wennie Sancho menegaskan selain gaya hidup sehat, khususnya di antara para pekerja, peningkatan tarif cukai itu juga bisa mengurangi sifat buruk masyarakat.

“Konsumen rokok dan alkohol sudah seharusnya untuk menabung demi keluarganya, ketimbang penghasilannya digunakan untuk membeli rokok maupun alkohol,” katanya di Manila, Selasa (8/1).

Baca Juga:
Dorong Transaksi Saham, Senat Filipina Setujui Penurunan Tarif Pajak

Lebih lanjut Sancho menegaskan GAWA sangat mendukung langkah yang diambil oleh pemerintah. Karena kedua hal itu bisa mengurangi penghasilan para pekerja dan menuntut gaji lebih tinggi dari yang diperoleh saat ini.

Sebagai informasi, Juru Bicara Kepresidenan Filipina Salvador Panelo mengatakan Presiden telah sepakat untuk meminimalisir tingkat kematian dan tuna daksa. Presiden menyetujui rancanan kebijakan tersebut pada pertemuan Kabinet ke-33 pada Senin (7/1).

“Pemajakan ini untuk mendorong tingkat kesehatan masyarakat, seiring menurunkan tingkat kematian dan tuna daksa akibat mengonsumsi tembakau dan alkohol secara bersamaan,” ungkapnya Panelo.

Baca Juga:
Filipina Andalkan Pengesahan RUU Pajak untuk Optimalkan Penerimaan

Sejalan dengan ini, program Tax Reform for Acceleration and Inclusion (TRAIN) Law mengatur tarif cukai tembakau yang berlaku saat ini yaitu PHP35 (Rp9.430). Tarif itu akan meningkat menjadi PHP40 (Rp10.777) pada 1 Januari 2022.

TRAIN juga mengatur tarif cukai tembakau kembali berangsur meningkat sebesar 4% setiap tahunnya. Namun peningkatan 4% ini mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2024.

Kenaikan tarif cukai ini pun didukung oleh Departemen Keuangan terhadap rancangan undang-undang (RUU) Senator Manny Pacquiao. RUU yang dirumuskan oleh mantan pegulat kancah internasional ini mengusulkan tarif cukai tembakau dinaikkan menjadi PHP60 (Rp16.148).

Baca Juga:
Harga Eceran Rokok Naik Tapi Tarif Cukai Tetap Bisa Atasi Downtrading

Tak hanya RUU Senator, Departemen Keuangan juga mendukung kenaikan tarif cukai alkohol melalui kebijakan yang diterbitkan oleh Comprehensive Tax Reform Program melalui Paket 2 Plus.

Selain itu pada bulan Desember tahun lalu, seperti dilansir sunstar.com, Dewan Perwakilan menyetujui RUU DPR No. 8677 yang menaikkan tarif cukai senilai PHP2.50 (Rp673) setiap tahun, mulai Juli 2019 hingga 2022.

RUU 8677 itu juga mengusulkan kenaikan cukai minuman keras sulingan dari 20% menjadi 22% melalui skema pajak ad valorem dan berlaku 2019. Tarif cukai anggur bersoda dinaikkan 7% per tahun mulai 2023, dan minuman fermentasi juga naik menjadi PHP28 (Rp7.524) mulai 2019. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Harga Eceran Rokok Naik Tapi Tarif Cukai Tetap Bisa Atasi Downtrading

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:45 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Harga Eceran Rokok Naik Tapi Cukai Tak Naik, Downtrading Bisa Ditekan

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP