Gedung Kementerian Keuangan. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan menyelenggarakan seminar digital bagi para penggiat profesi keuangan dalam bentuk Accountancy Monitoring Committee Indonesia (AMCI) 2021.
Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi mengatakan kegiatan webinar merupakan bentuk dukungan bagi kesiapan profesi keuangan dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean pada 2025. Menurutnya, MEA menjadi peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah mendorong kontribusi para akuntan profesional (ASEAN CPA) menciptakan lingkungan bisnis dan investasi yang kondusif sehingga turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (25/5/2021).
Menurut data The ASEAN Chartered Professional Accountant Coordinating Committee yang dihimpun Kemenkeu, terdapat 1.922 orang Indonesia yang memegang ASEAN CPA dari total 5.281 orang pemegang ASEAN CPA di seluruh negara anggota.
Budi menegaskan masih ada tantangan besar dalam memastikan terciptanya standardisasi kompetensi pemilik ASEAN CPA di semua negara anggota. Menurutnya, masih ada gap kompetensi dan jumlah akuntan pemilik sertifikat ASEAN CPA di antara negara anggota.
"Tingkat pemahaman dan implementasi standar internasional seperti International Financial Reporting Standards and International Standards on Auditing, juga berbeda antar negara. Untuk itu, kerja sama dan kolaborasi antarnegara ASEAN sangat dibutuhkan," ujarnya.
Mantan Dirjen Bea Cukai itu menegaskan pentingnya para akuntan profesional beradaptasi dengan perubahan cara kerja ke depannya. Salah satu perubahan besar adalah migrasi cara dan pola kerja dari sistem manual menjadi terdigitalisasi.
"Di era digitalisasi dan globalisasi, kami sangat mendorong para profesional akuntan untuk dapat menggunakan teknologi semaksimal mungkin dalam bidang kerjanya, khususnya merespon kondisi pandemi," tutur Budi. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.