PERPRES 98/2022

Revisi APBN 2022, Target Penerimaan PPh Badan Naik 39 Persen

Muhamad Wildan | Jumat, 01 Juli 2022 | 10:30 WIB
Revisi APBN 2022, Target Penerimaan PPh Badan Naik 39 Persen

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menaikkan target penerimaan pajak dari PPh Pasal 22 Impor dan PPh Badan pada tahun ini secara signifikan menyusul diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 98/2022.

Merujuk pada postur revisi APBN 2022 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perpres 98/2022, target setoran PPh Pasal 22 impor ditetapkan Rp65,44 triliun, naik 207% dibandingkan dengan target sebelumnya senilai Rp21,33 triliun.

"Ketentuan dalam Lampiran I ... diubah sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perpres ini," bunyi Pasal I angka 2 Perpres 98/2022, dikutip pada Jumat (1/7/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dalam Pepres 98/2022, target penerimaan dari PPh Badan pada APBN 2022 menjadi Rp257,37 triliun atau naik 39% dibandingkan dengan target sebelumnya senilai Rp185,14 triliun.

Bila merujuk pada kinerja penerimaan pajak hingga Mei 2022, PPh Pasal 22 Impor dan PPh Badan merupakan 2 jenis pajak yang mengalami pertumbuhan paling signifikan dibandingkan dengan jenis-jenis pajak lainnya.

Realisasi setoran PPh Pasal 22 Impor hingga Mei 2022 mencapai Rp30,51 triliun atau tumbuh 208% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, realisasi penerimaan PPh Badan tercatat Rp190,88 triliun atau tumbuh 128%.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selain PPh Pasal 22 Impor dan PPh Badan, tidak ada jenis pajak yang kinerja penerimaannya mampu mengalami pertumbuhan hingga tiga digit.

Pesatnya pertumbuhan PPh Badan tersebut disebabkan menurunnya restitusi PPh Badan. Restitusi PPh Badan pada Mei 2022 hanya senilai Rp6,64 triliun atau turun 41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan restitusi PPh Badan pada tahun ini juga mencerminkan adanya perbaikan profitabilitas korporasi setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN