ITALIA

Reformasi Pajak Jadi Agenda Utama Perdana Menteri Baru

Redaksi DDTCNews | Kamis, 18 Februari 2021 | 16:45 WIB
Reformasi Pajak Jadi Agenda Utama Perdana Menteri Baru

Perdana Menteri Italia Mario Draghi. (Foto: europarl.europa.eu)

ROMA, DDTCNews – Perdana Menteri (PM) Italia yang baru dilantik Mario Draghi menyampaikan pidato pertama di hadapan Senat Parlemen dengan menjanjikan 7 program kerja termasuk melakukan reformasi pajak.

PM Italia Mario Draghi menyampaikan 7 agenda kerja sebagai resep membawa Italia bangkit dari pandemi Covid-19. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya percepatan vaksinasi dan reformasi total di berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan, pajak, dan pelayanan publik.

"Hari ini pemerintah memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk memulai rekonstruksi baru," katanya dikutip Kamis (18/2/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Draghi menuturkan Italia memiliki akses untuk menggunakan dana stimulus ekonomi Uni Eropa senilai €200 miliar. Agenda pertama dari penggunaan dana tersebut dengan melakukan reformasi dalam skala besar.

Menurutnya, sumber dana dari program pemulihan ekonomi Uni Eropa harus digunakan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, banyak bidang yang perlu ditata ulang oleh pemerintah.

Nanti, ia akan menggunakan dana tersebut untuk melakukan reformasi birokrasi, perubahan hukum pajak, reformasi sistem peradilan, perbaikan sistem pendidikan dan memastikan kesetaraan gender di pasar tenaga kerja.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

"Perlu dilakukan reformasi atas birokrasi yang kaku. Kode pajak yang seperti labirin dan sistem peradilan yang serba lambat. Kami juga akan fokus pada pendidikan dan kesetaraan gender," ujar Draghi.

Agenda selanjutnya adalah memerangi pandemi Covid-19 dengan melibatkan partisipasi publik; mempercepat proses vaksinasi di ruang publik dan swasta; mendukung penuh persatuan Uni Eropa; memastikan kesetaraan gender.

Lalu, berkomitmen untuk melakukan transisi kebijakan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan memastikan tercipta konsolidasi politik sebagai sebuah keharusan untuk menjawab tantangan ekonomi dan pandemi Covid-19.

"Tanpa Italia maka tidak ada Eropa," tutur Draghi seperti dilansir thelocal.it. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?