PENERIMAAN BEA DAN CUKAI

Realisasi Baru 8,5%, Ini Respons Dirjen Bea Cukai

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 April 2017 | 15:56 WIB
Realisasi Baru 8,5%, Ini Respons Dirjen Bea Cukai Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi.

JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai hingga 3 April 2017 hanya mencapai Rp16,18 triliun. Sementara target penerimaan yang dipatok dalam APBN 2017 sebesar Rp191,23 triliun, artinya Ditjen Bea Cukai masih perlu mengejar sisa target sebanyak Rp175,05 hingga akhir tahun.

Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan pada awal tahun penerimaan negara pada sektor bea cukai memang belum akan mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah karena diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 20 tahun 2015 tentang kewajiban pelunasan pita cukai di tahun berjalan.

"Sebetulnya ada dua faktor penyebab realisasi penerimaan kami pada awal tahun hanya 8,5%. Faktor pertama adalah pemberlakuan PMK 20/2015. Sedangkan faktor kedua adalah pada pengenaan tarifnya," ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai Jakarta, Rabu (12/4).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

PMK20/2015 memerintahkan seluruh pembayaran fiskal tahun harus diselesaikan atau dilunaskan pada tahun yang sama, maka pembayaran fiskal tahun lalu harus dilunaskan tahun lalu pula. Sementara, pengenaan tarif dinilainya masih belum memadai untuk bisa memperoleh penerimaan Ditjen Bea Cukai lebih tinggi pada awal tahun.

Realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, dan cukai tercatat masing-masing Rp7,9 triliun, Rp855 miliar, dan Rp7,4 triliun. Namun, realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai saat ini menurun Rp520 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Kendati demikian Heru memproyeksikan peningkatan penerimaan Ditjen Bea Cukai akan terjadi pada akhir tahun secara bertahap. Menurutnya penerimaan akan semakin meningkat setiap bulannya hingga akhir tahun mendatang secara dinamis. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN