KAMPALA, DDTCNews – Penyedia layanan internet (provider) Uganda Smile Telecom berkomitmen untuk membayar pajak atas penggunaan media sosial sebesar UGX200 atau Rp749,93 untuk seluruh penggunanya selama 3 bulan.
Senior Marketing Manager Smile Telecom Uganda Felix Owilo mengatakan komitmen perusahaan dalam membayar pajak sosial media agar para pengguna Smile bisa mendapatkan akses penuh dari internet, termasuk pada sosial media.
"Para pelanggan harus terus membeli dan menggunakan bundel Smile seperti sebelumnya dan tidak ada kriteria tambahan untuk mengakses dan menikmati layanan media sosial dari Smile Telecom" katanya di Kampala, Selasa (3/7).
Menurutnya upaya itu sebagai bagian dari strategi Smile untuk membuat pelanggan merasa nyaman, seiring memberi penawaran khusus selama 3 bulan. Smile akan menanggung semua biaya pajak para pelanggannya yang menggunakan media sosial.
“Jika seseorang menggunakannya untuk satu hari, kami akan membayar untuk satu hari. Jika mereka menggunakannya setiap hari selama sebulan penuh, kami akan membayarnya selama sebulan penuh,” ungkapnya melansir observer.ug.
Smile tampak lebih memilih untuk menanggung pajak atas nama pelanggannya, karena kebijakan pajak yang terbaru itu mengharuskan perusahaan telekomunikasi memajaki konsumen atau memajaki penyedia layanan.
Smile memilih untuk menanggung pajak para penggunanya sementara waktu, baik sebagai fase transisi terhadap kebijakan baru, membantu pemerintah, hingga mengurangi kerumitan bahkan kekacauan di lapangan.
Lebih jauh dia menjabarkan baik pengguna maupun penyedia layanan, harus menyetor pajak ke pemerintah. Kewajiban ini menjadi syarat utama agar para penggunanya bisa saling berinteraksi menggunakan media sosial.
Sebagai informasi, aturan yang mulai berlaku efektif pada 1 Juli lalu mengharuskan pengguna media sosial membayar pajak atas seluruh transaksi seluler sebesar 1%. Hal ini cukup menggemparkan warga Uganda karena setiap pengguna harus membayar UGX200 per hari, UGX1.400 per minggu, hingga UGX6.000 per bulan.
Namun, beberapa pengguna telah menginstal aplikasi virtual private networks (VPN) pada telepon selulernya untuk menghindari blokade penyedia layanan internet dan menghindari pembayaran pajak.
VPN memberi kemudahan bagi para pengguna internet dalam mengakses situs yang diblokir. Padahal, pemerintah sudah meminta Uganda Communications Commission (UCC) agar memblokir penggunaan VPN di Uganda. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.