EKONOMI DIGITAL

Presiden Jokowi: Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asean pada 2030

Dian Kurniati | Selasa, 13 Juli 2021 | 16:13 WIB
Presiden Jokowi: Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asean pada 2030

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030.

Jokowi mengatakan potensi ekonomi digital di Indonesia luar biasa besar. Menurutnya, pemerintah akan mendorong agar nilai ekonomi digital tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

"Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan," katanya, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga:
DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Jokowi mengatakan nilai transaksi perdagangan digital Indonesia telah mencapai Rp253 triliun pada 2020. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat 30,7% menjadi Rp330,7 triliun pada tahun ini.

Dia menilai masih banyak potensi yang belum tergarap optimal sehingga harus terus dikembangkan. Menurutnya, tahun ini juga akan menjadi momentum untuk untuk bangkit dan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru yang makin kokoh.

Meski di tengah pandemi Covid-19, Jokowi menegaskan reformasi dan transformasi struktural ekonomi akan terus berjalan. Menurutnya, pandemi tidak boleh menjadi penghambat reformasi tetapi justru harus dimanfaatkan untuk mempercepat reformasi struktural.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Dia kemudian memaparkan upaya pemerintah mempercepat reformasi ekonomi melalui UU Cipta Kerja. Melalui UU tersebut, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan insentif untuk mendukung investasi dan penciptaan lapangan kerja baru.

"Terlebih dalam kondisi pandemi seperti saat ini, investasi merupakan kunci utama dalam pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Dalam jangka panjang, Jokowi berharap reformasi tersebut akan mengubah struktur ekonomi Indonesia. Jika selama selama ini lebih dari 55% struktur ekonomi dikontribusikan konsumsi masyarakat, pemerintah akan perlahan mengalihkannya menjadi sektor produktif. Langkah ini ditempuh melalui industrialisasi, hilirisasi, investasi, dan peningkatan ekspor. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 12 Desember 2024 | 17:55 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:00 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

DJP Sampaikan 491 Laporan Gratifikasi di 2023, Nilainya Rp691,8 Miliar

Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Kembangkan Aplikasi CEISALite, Hanya Aktif Jika Hal Ini Terjadi

Sabtu, 28 Desember 2024 | 07:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Login Aplikasi Coretax DJP

Jumat, 27 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

NIB Pelaku Usaha Bisa Berlaku Jadi ‘Kunci’ Akses Kepabeanan, Apa Itu?

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen