PERATURAN PAJAK

PPN Masa Pajak Maret 2022 Belum Disetor? Simak Jatuh Temponya

Muhamad Wildan | Kamis, 05 Mei 2022 | 08:00 WIB
PPN Masa Pajak Maret 2022 Belum Disetor? Simak Jatuh Temponya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha kena pajak (PKP) yang belum menyetorkan pajak pertambahan nilai (PPN) masa pajak Maret 2022 perlu segera menyetorkan PPN yang telah dipungut paling lambat pada 9 Mei 2022.

Sebagaimana diatur pada Pasal 2 ayat (14) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 242/2014, PPN yang dalam 1 masa pajak harus disetor paling lama akhir bulan berikutnya. Dengan kata lain, PPN pada masa pajak Maret 2022 harus disetor paling lambat 30 April 2022.

Hanya saja, tanggal 30 April 2022 merupakan hari Sabtu dan pemerintah telah menetapkan libur dan cuti bersama pada pekan pertama Mei 2022. Dengan demikian, hari kerja pertama bulan Mei 2022 adalah 9 Mei.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

"Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertepatan dengan hari libur, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan paling lambat pada hari kerja berikutnya," bunyi Pasal 9 ayat (1) PMK 242/2014, Kamis (5/5/2022).

Diperinci pada Pasal 9 ayat (2), yang dimaksud dengan hari libur ada hari Sabtu, hari Minggu, hari libur nasional, hari libur untuk penyelenggaraan pemilu, dan cuti bersama.

Sejalan dengan mundurnya jatuh tempo penyetoran PPN, PKP juga perlu melaporkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Maret 2022 juga paling lambat pada 9 Mei 2022.

Bila PKP telat menyetorkan PPN, terdapat sanksi administrasi berupa bunga dengan tarif berdasarkan suku bunga acuan ditambah uplift factor 5% yang harus dibayar oleh PKP. Sanksi atas keterlambatan penyampaian SPT Masa PPN berupa denda sejumlah Rp500.000,00. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN