KEBIJAKAN PEMERINTAH

PNBP Migas Tembus Target, Wapres Dorong Pengembangan Gas Bumi Domestik

Redaksi DDTCNews | Senin, 13 Februari 2023 | 12:31 WIB
PNBP Migas Tembus Target, Wapres Dorong Pengembangan Gas Bumi Domestik

Fasilitas pengolahan gas bumi. (foto: Pertamina.com)

JAKARTA, DDTCNews - Industri hulu migas masih dipandang memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi nasional. Berdasarkan catatan pemerintah, kegiatan usaha hulu migas menyumbang lebih dari 42% terhadap porsi keseluruhan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berbasis sumber daya alam sepanjang 2022 lalu.

Capaian PNBP sektor migas tembus Rp148,7 triliun pada 2022, jauh di atas target awal yang dipasang pemerintah, yakni Rp139,1 triliun. Melihat potensi yang dimiliki industri hulu migas, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pengembangan lapangan gas bumi bisa makin ditingkatkan.

"Pemerintah mendorong pemanfaatan gas bumi domestik dengan menstimulasi industri dalam negeri. Pemenuhan gas bumi bisa memacu geliat dunia usaha," kata Ma'ruf Amin saat meresmikan proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JBT) dan proyek lapangan gas MDA dan MBH di Jawa Timur beberapa waktu lalu, dikutip pada Senin (13/2/2023).

Baca Juga:
Luhut: SIMBARA dan ABS Mampu Tingkatkan Penerimaan hingga 40 Persen

Dikutip dari dokumen Informasi APBN 2023 yang dirilis Kementerian Keuangan, pendapatan dari PNBP pada tahun ini dipatok senilai Rp441,4 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan target PNBP pada tahun lalu, yakni Rp481,6 triliun.

Khusus PNBP sektor migas, pemerintah mamatok target di level Rp131,2 triliun dengan perkiraan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang senilai US$90 per barel, dan target PNBP BLU Balai Besar Pengujian Migas Lemigas sejumlah Rp150 miliar.

Ada beberapa hal yang membuat target pendapatan negara dari PNBP mengalami penurunan. Salah satunya, prospek harga komoditas migas dan minerba pada 2023 yang tidak akan setinggi realisasi harga pada 2022 lalu.

Baca Juga:
Penerimaan Negara dari Migas pada 2025 Ditarget Capai US$13 Miliar

Kemudian, penjualan hasil tambang dan domestic market obligation (DMO) yang lebih rendah sejalan moderasi harga komoditas minyak dan minerba.

"Pendapatan BLU sawit sejalan normalisasi harga CPO yang diperkirakan juga tidak akan setinggi tahun 2022 lalu," tulis Kemenkeu dalam laporannya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 19 Januari 2025 | 08:00 WIB PENERIMAAN NEGARA

Luhut: SIMBARA dan ABS Mampu Tingkatkan Penerimaan hingga 40 Persen

Jumat, 17 Januari 2025 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MIGAS

Penerimaan Negara dari Migas pada 2025 Ditarget Capai US$13 Miliar

Senin, 13 Januari 2025 | 19:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Imbal Jasa Penyimpanan Karbon, Ada Royalti Wajib Disetor ke Negara

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Prabowo Bikin Satgas Percepatan Hilirisasi & Ketahanan Energi Nasional

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor